Faktorpendorong pergerakan nasional di Indonesia : 1. Faktor intern : a. Penderitaan rakyat akibat penjajahan. b. Lahirnya golongan cendekiawan ; - Ki Hajar Dewantoro mendirikan sekolah taman siswa 2 Juli 1922. - Douwes Dekker / Danudirja Setyabudi mendirikan Ksatrian School 1924 → memberi kesempatan belajar kepada rakyat pribumi. Berbagai perlawanan terhadap penjajah terus mengalami kegagalan karena perlawanan masih bersifat kedaerahan. Kemudian, lahir sistem perjuangan baru yang dikenal dengan kebangkitan nasional. Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20, di mana banyak rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia". Bangsa Indonesia mengalami penderitaan akibat penjajahan mulai awal abad ke-17 sampai abad ke-20. Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia telah berusaha sekuat tenaga untuk mengusir penjajah dan bercita-cita menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari penjajahan. Berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan oleh para raja, bangsawan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dilakukan dengan cara mengangkat senjata. Namun, pada umumnya, bentuk perlawanan semacam itu mengalami kegagalan. Adapun faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah adalah sebagai berikut. Perjuangan bersifat kedaerahan. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak. Masih bergantung pada pimpinan jika pemimpin tertangkap, perlawanan terhenti. Kalah dalam persenjataan. Belanda menerapkan politik adu domba devide et impera. Berdasarkan pengalaman tersebut, kaum terpelajar ingin berjuang dengan cara yang lebih modern, yaitu menggunakan kekuatan organisasi. Lahirnya organisasi-organisasi tersebut menandai lahirnya masa pergerakan nasional. 1. Masa Awal Pergerakan Nasional Tahun 1900-an Pada masa ini, lahir banyak organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij IP. Salah satu organisasi yang besar pengaruhnya terhadap pergerakan nasional adalah Budi Utomo. Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo beserta kawan-kawannya berkumpul di Jakarta. Mereka sepakat mendirikan Budi Utomo yang berarti “usaha mulia”. Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. 2. Masa Awal Radikal Tahun 1920-1927-an Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke- 20 disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikal/ keras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif/tidak mau bekerja sama. Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah Perhimpunan Indonesia PI, Partai Komunis Indonesia PKI, Nahdlathul Ulama NU, Partai Nasional Indonesia PNI. 3. Masa Moderat Tahun 1930-an Sejak tahun 1930, organisasi-organisasi pergerakan Indonesia mengubah taktik perjuangannya. Mereka menggunakan taktik kooperatif bersedia bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda. Organisasi-organisasi yang berhaluan moderat antara lain Partindo 1930, PNI Baru, Partai Indonesia Raya Parindra, Gerakan Rakyat Indonesia Gerindo, dan Gabungan Politik Indonesia Gapi. Selain organisasi-organisasi di atas, masih banyak organisasi kepemudaan dan keagamaan lainnya yang ada dan berkembang pada masa itu, antara lain Pergerakan Tarbiyah Islamiyah Perti, Majelis Islam A’la Indonesia MIAI, Jong Islamieten Bond, Sumatra Thawalib yang lahir di Minangkabau, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katholik. Ayo Berlatih Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat! Mengapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan? Berikut faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah. a. Perjuangan bersifat kedaerahan. b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak. c. Masih bergantung pimpinan jika pemimpin tertangkap, perlawanan terhenti. d. Kalah dalam persenjataan. e. Belanda menerapkan politik adu domba. Bagaimanakah perubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar? Kaum terpelajar ingin berjuang dengan cara yang lebih modern, yaitu menggunakan kekuatan organisasi. Peristiwa apa yang menandai lahirnya masa pergerakan nasional? Berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Jelaskan pembagian masa pergerakan nasional! a. Masa awal pergerakan nasional tahun 1900-an b. Masa awal radikal tahun 1920-1927-an c. Masa moderat tahun 1930-an Peristiwa apa yang menjadi latar belakang ditetapkannya Hari Kebangkitan Nasional? Jelaskan alasannya! Sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Ayo Menulis Carilah sumber bacaan seperti buku, koran, majalah atau internet yang menjelaskan biografi dr. Sutomo. 1. Tuliskan secara singkat tentang perjuangan dr. Sutomo dalam menghadapi penjajah. 2. Baca dengan jelas dan berikan komentar presentasikan biografi dan kisah perjuangan dr. Sutomo tersebut di depan kelas. Munculnya rasa kebangsaan Indonesia berasal dari keinginan kuat rakyat Indonesia untuk merdeka dan berdaulat. Sejak abad ke-19, mulai muncul benih-benih rasa kebangsaan atau nasionalisme bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, khususnya Indonesia. Banyak faktor yang memicu munculnya rasa kebangsaan di Indonesia. Salah satunya kenangan kejayaan masa lalu. Kenangan kejayaan masa lalu, khususnya pada kejayaan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya serta kebesaran kerajaankerajaan Islam. Pada masa Majapahit, kerajaan itu mampu menguasai seluruh Nusantara. Adapun pada masa Sriwijaya, kerajaan mampu berkuasa di lautan karena pasukan maritimnya kuat. Ayo Berdiskusi Pada bacaan di atas, disebutkan salah satu faktor munculnya rasa kebangsaan di Indonesia. Sekarang, diskusikan bersama kelompokmu mengenai faktor-faktor lain yang memicu munculnya rasa kebangsaan Indonesia. Sebagai bahan diskusi, kamu dapat mencari referensi dari buku atau artikel. Tuliskan hasilnya pada kolom berikut! Faktor InternalFaktor Eksternal Kenangan kejayaan masa lalu pada masa kerajaan. Perilaku Belanda yang menyengsarakan rakyat Indonesia sehingga menimbulkan rasa senasib sepenanggungan rakyat Indonesia. Lahirnya kaum terpelajar. Lahirnya kelompok terpelajar Islam. Lahir dan munculnya semangat persamaan derajat pada masyarakat Indonesia. Perkembangan nasionalisme di berbagai negara, seperti pergerakan kebangsaan India. Adanya politik etis dari Belanda. Peristiwa Perang Dunia I menyadarkan kaum terpelajar mengenai penentuan nasib bangsanya sendiri. Munculnya dorongan untuk melawan penjajah karena perbedaan ideologi. Kemenangan Jepang atas Rusia. 1 Budi Ut0mo. Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia dari organisasi Budi Utomo ini lahir pada tanggal 20 Mei 1908 dengan perintisnya yaitu Dr. Wahidin Sudirohusodo. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tujuan dari pembentukan organisasi ini adalag untuk meningkatkan kemajuan bangsa Indonesia, terutama dalam pendidikan dan kebudayaan. - Awal abad ke-20 menjadi periode penting bagi bangsa Indonesia, di mana Indonesia mengalami sebuah fase yang disebut kebangkitan nasional. Pada 1908 menjadi awal pergerakan nasional, karena pada masa tersebut perjuangan yang dilakukan oleh rakyat masuk ke dalam kategori visi nasional. Istilah pergerakan nasional juga digunakan untuk menggambarkan proses perjuangan bangsa Indonesia dalam masa mempertahankan satu faktor yang melatarbelakangi munculnya kebangkitan nasional di indonesia adalah munculnya kaum terpelajar di Indonesia akibat Politik Etis yang diterapkan. Penyebab terjadinya pergerakan nasional sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Faktor Internal dalam negeri Faktor Eksternal luar negeri Baca juga Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional Faktor Internal Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri adalah Adanya tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan. Rakyat Indonesia harus melawan penjajah. Adanya rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah dan timbul semangat bersatu membentuk negara. Adanya rasa kedasaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air serta hak menentukan nasib sendiri. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dar luar bangsa eksternal yang mendorong terjadinya pergerakan nasional adalah Masuknya paham liberalisme dan human rights. Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis pada 1902, sehingga menimbulkan wawasan yang luas bagi pelajar Indonesia. Kemenangan Jepang terhadap Rusia tahun 1905 yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan penjajah. Gerakan Turki Muda pada 1896-1918 yang bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki. Gerakan Pan-Islamisme yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin al-Afgani yang mematahkan dan melenyapkan imperialisme barat. Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan nasionalisme di India, Tiongkok, dan Filipina. Baca juga Kegagalan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin Masa Pergerakan Nasional Pada masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional. Masa pergerakan nasional ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu Masa Pembentukan 1908-1920 Pada masa ini berdiri organisasi Budi Utomo Sarekat Islam Indische Partij Masa Radikal atau Non Kooperasi 1920-1931 Pada masa ini berdiri organisasi Perhimpunan Indonesia Partai Komunis Indonesia Partai Nasional Indonesia Partindo, PNI-Baru, dan Gerindo Baca juga Sejarah Berdirinya Kerajaan Cirebon Referensi Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanti. 2019. Sejarah Nasional Indonesia VI Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Makfi, Samsudar. 2019. Awal Pergerakan Nasional. Maraga Borneo Tarigas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
PergerakanKebangsaan di Indonesia Dari segi agama, muncul karena adanya tuntutan pembersihan kepercayaan dan amal keagamaan. Dari segi politik, ingin menghilangkan penyebab yang memecah belah umat muslim.Paham penyatuan dunia Islam menjadi inti dari Pan Islamisme. Berkembangnya nasionalisme di Indonesia (umumnya di Asia) berkaitan erat
Munculnya kesadaran kebangsaan di kawasan Asia dan Afrika pada masa lalu tidak terlepas dari pengaruh paham baru yang lahir, yakni liberalisme, sosialisme, demokrasi, nasionalisme, dan pan-Islamisme. Faham-faham tersebut mendorong rakyat Asia-Afrika untuk membangun diri dalam kesadaran berbangsa dan bernegara dengan mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan. A. Munculnya Paham Baru 1. Liberalisme Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan individu. Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas, yang artinya kebebasan, sedangkan dalam bahasa Inggris, liberty, artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan individu untuk memiliki tempat tinggal, mengeluarkan pendapat, dan berkumpul. Di Eropa, liberalisme didukung oleh kaum borjuis dan terpelajar di kota. Bagian terpenting dalam liberalisme adalah individu. Masyarakat harus mementingkan individu, karena masyarakat itu terdiri atas individu-individu dan karena itu masyarakat adalah akibat dari adanya individu. Kemerdekaan individu harus dijamin. Pada hakikatnya, paham liberalisme ini timbul karena reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute monarchie. Orang ingin melepaskan dirinya dari kekangan manusia, ini dikemukakan oleh Rousseau dalam bukunya Du Contrat Sosial. Terhadap kaum bangsawan, liberalisme menuntut kemerdekaan ekonomi, sedangkan terhadap kaum agama liberalisme menuntut kemerdekaan beragama. Dalam lapangan politik, liberalisme menuntut adanya demokrasi menuntut adanya UUD, pemilu, kemerdekaan pers, berbicara mengemukakan pendapat, dan beragama. Selain demokrasi, liberalisme dalam politik mengutamakan kemerdekaan nasionalisme negara atas individu, karena setiap negara harus merdeka, tidak boleh ditindas oleh negara lain. Negara berhak menentukan nasibnya sendiri. Selanjutnya, liberalisme dalam ekonomi menuntut adanya ekonomi bebas produksi bebas, perdagangan bebas, hukum kodrat akan menyelenggarakan harmoni dunia dengan semboyan “Laisser faire, laisser passer, le modne va lui meme.” Dalam bidang ekonomi, dituntut adanya ekonomi bebas tanpa campur tangan pemerintah dan dalam menentukan kebutuhan adalah hak milik swasta. Pahlawan liberalisme adalah ekonom dari Inggris, Adam Smith, dalam bukunya Wealth of Nation 1776. Pendapatnya adalah bahwa kesejahteraan umum dapat dicapai apabila diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak pemerintah. two. Sosialisme Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia. Kata sosialisme berasal dari bahasa Latin, socius, artinya kawan. Tujuan sosialisme adalah mewujudkan masyarakat sosialis dengan jalan mengendalikan secara kolektif sarana produksi dan memperluas tanggung jawab negara bagi kesejahteraan rakyat. Tokoh pemikir sosialisme adalah Robert Owen, seorang pengusaha Inggris yang menulis buku A New of Gild an Essay on the Formation of Human Character. Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme. Tokoh lainnya adalah Saint Simon, Piere Proudon, Charles Fourier, Karl Marx. Seorang yang dikenal sebagai Bapak Sosialisme adalah Karl Marx dalam tulisannya Das Kapital yang mengatakan bahwa sejarah masyarakat merupakan perjuangan-perjuangan kelas, semboyan mereka “bersatulah kaum proletar sedunia.” Titik berat dari paham ini adalah pada masyarakat bukan individu, dan dalam hal ini sosialisme merupakan lawan dari liberalisme. Ada empat kesepakatan hasil perjuangan kaum sosialis, yakni Chatolic Emancipation Beak 1892, Reform Bill 1832, Factory Human activity 1833, dan Poor Constabulary 1834. Teori Karl Marx dalam buku Historis Materialisme mengatakan bahwa jalan sejarah ditentukan oleh material secara dialektis these – antithese – synthese menuju suatu masyarakat yang sosialis. Untuk mewujudkan masyarakat yang sosialis, Karl Marx menciptakan teori-teori sebagai berikut. a. Kelebihan harga mehrwert Upah yang diterima oleh kaum buruh tidak sebanding dengan tenaga yang disumbangkannya. Itulah sebabnya, kaum buruh semakin lama semakin miskin dan kaum majikan semakin kaya. b. Pemusatan konzentration Perusahaan kecil akan mati karena kalah bersaing dengan perusahaan besar, hingga akhirnya tinggal beberapa perusahaan yang besar. c. Penimbunan akkumulation Semakin lama jumlah kapital semakin menumpuk dan digunakan untuk membeli mesin yang mempunyai kapasitas sama dengan tenaga manusia. Oleh karena itu, banyak kaum buruh yang di-PHK sehingga menambah jumlah proletar. d. Kesengsaraan verelendung Jumlah kaum proletar yang tidak mempunyai pekerjaan semakin bertambah sehingga kemiskinan pun bertambah. Hal ini terjadi karena penggunaan tenaga mesin semakin banyak sehingga menyebabkan kesengsaraan kaum proletar. due east. Krisis Sebagian besar rakyat merupakan proletar yang miskin dengan daya beli yang sangat rendah, sehingga barang-barang pabrik tidak habis terjual. Akibatnya, timbul over produksi dan krisis pun terjadi. f. Keruntuhan zusammenbruch Terjadinya krisis menyebabkan runtuhnya susunan kapitalis sehingga kaum protelar kembali memegang kekuasaan dengan semboyan “bersatulah proletar sedunia.” 3. Pan-Islamisme Pan-Islamisme adalah paham yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam sedunia. Paham ini berasal dari gagasan Jamaluddin al Afgani 1839 – 1897. Ide tersebut sebenarnya secara samar-samar pernah dicanangkan oleh At Tahtawi 1801 – 1873, seorang tokoh pembaharu Islam Mesir. Ia sudah menyebutkan dua ide yaitu Islam dan patriotisme. Ia menegaskan bahwa antara ide Islam dan patriotisme tidak bertentangan. Dua ide tersebut kemudian menjelma menjadi dua bentuk persaudaraan, yaitu persaudaraan ukhuwah Islamiah dan persaudaraan ukhuwah wathaniah. Paham tentang perlunya penyatuan dunia Islam yang menjadi inti dari Pan-Islamisme menjadi lebih tegas pada pemikiran Jamaluddin al Afgani. Ide Pan-Islamisme erat kaitannya dengan kondisi abad ke-xix. Pada abad ini terjadi kemunduran di negara Islam. Sebaliknya, di negara Barat terjadi kemajuan yang disertai pengembangan kekuasaan penjajahan. Jamaluddin melihat penjajahan terhadap negara Islam ini harus dilawan apabila mereka bersatu, contoh campur tangan Inggris di Afganistan, di Mesir, di Irak, dan di Iran. Hal ini menambah keyakinan bahwa Islam harus bersatu. Upaya penyatuan dunia Islam ini disebut Pan-Islamisme. Pan-Islamisme sebagai ide telah memperoleh dukungan hampir dari semua pemimpin Islam, tokoh intelektual. Pan-Islamisme memberi inspirasi bagi negeri Islam untuk mengadakan gerakan nasional dalam melawan penjajahan. 4. Demokrasi Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos, artinya rakyat, dan kratos, artinya pemerintahan. Jadi, demokrasi dalam arti sempit adalah pemerintahan di tangan rakyat. Dalam arti luas, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk ikut memengaruhi keputusan politik baik langsung atau tidak langsung. Kondisi yang memengaruhi terciptanya demokrasi adalah adanya kesepakatan bersama dalam masalah yang fundamental dan upaya yang memungkinkan kebebasan politik tumbuh di tengah negara. Demokrasi mula-mula diterapkan di Yunani Kuno, yakni demokrasi langsung, kemudian berkembang ke negara Eropa lainnya, dan akhirnya ke Indonesia. Seorang cendekiawan dari Inggris yang memperjuangkan demokrasi adalah John Locke 1632 – 1704, dalam bukunya berjudul Two Treaties on Regime. John Locke membenarkan perjuangan rakyat Inggris menentang kekuasaan mutlak raja. Menurut John Locke, pemerintah hanyalah alat yang dibentuk untuk menjamin kepentingan rakyat terhadap hak-hak politis, mencakup hak individu, hak politik, hak atas kebebasan, dan hak milik. Demokrasi merupakan hal yang dinamis dan maju, sebab selain mengurus kepentingan bersama negara juga bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Demokrasi menuntut adanya UUD, pemilu, kemerdekaan pers, kemerdekaan berbicara, berkumpul dan mengemukakan pendapat, serta kemerdekaan beragama. 5. Nasionalisme Nasionalisme adalah suatu paham rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air yang ditimbulkan oleh persamaan tradisi yang berkaitan dengan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal dan keinginan untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisinya sebagai milik bersama dari anggota bangsa itu sebagai kesatuan bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat dan kemauan bersama untuk bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-cita, kepentingan dan tujuan yang sama. Tokoh nasionalisme atau pencetusnya adalah Joseph Ernest Renan, Otto Bouer, Hans Kohn, dan Louis Sneyder. Hans Kohn berpendapat nasionalisme adalah kesetiaan tertinggi individu yang diserahkan kepada bangsa dan negaranya. Munculnya nasionalisme dipengaruhi oleh hal-hal berikut. Magna Charta 1215 di Inggris yang kemudian menjadi akar demokrasi. Adanya Piagam Bill of Correct 1689 di Inggris. Revolusi Prancis yang menumbuhkan demokrasi dan nasionalisme yang tercermin dalam semboyan revolusi liberte, egalite, fraternite yang berkembang ke seluruh Eropa. Pengaruh pemikiran dari Renaissance. Selanjutnya, Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy mengatakan bahwa prinsip-prinsip nasionalisme adalah hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian, dan hasrat untuk mencapai kehormatan. Adapun negara penganut nasionalisme di Eropa, antara lain, Inggris dengan Magna Charta 1215; Jerman dengan lahirnya semboyan durch blut und eisen dengan darah dan besi, dikemukakan oleh Otto Van Bismark; Italy dengan tokohnya Camilo Cavour yang didukung oleh Garibaldi yang melahirkan paham Italia Irredenta daerah Italia yang belum dibebaskan; Prancis yang berhasil menumbangkan absolutisme di zaman Louis XVI oleh rakyat dibantu kaum borjuis. Nasionalisme berarti pengakuan hak setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri. Pengakuan terhadap nasionalisme harus disertai sikap antidiskriminasi, baik secara rasial, ekonomi, sosial budaya, geografis secara agama, sebab setiap orang mempunyai hak yang sama atas pembelaan negara. B. Munculnya Nasionalisme Asia Timbulnya nasionalisme disebabkan oleh kenangan kejayaan pada masa lampau menggugah kebangkitan melawan penjajah; penderitaan dan kesengsaraan rakyat akibat penjajahan; lahirnya golongan terpelajar yang memelopori gerakan antipenjajahan; pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia 1901 – 1905, yang memberi kepastian bahwa bangsa Asia mampu mengalahkan bangsa Barat. Adapun gerakan nasional meliputi tiga aspek Aspek politik, yakni gerakan nasional menumbangkan dominasi politik kaum imperialis dan menyuarakan keinginan rakyat untuk merdeka. Aspek ekonomi, bahwa gerakan nasional bisa terlihat dengan adanya penghapusan eksploitasi ekonomi asing, yang bertujuan untuk membangun masyarakat baru yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan, sesuai dengan cita-cita keadilan sosial. Aspek kebudayaan, yakni kaum nasionalis ingin menghapus penetrasi kebudayaan asing yang merugikan dan mematikan budaya bangsa dan menghidupkan kembali kebudayaan dan kepribadian bangsa. Di kawasan Asia, kesadaran nasional baru bangkit sekitar permulaan abad ke-20 untuk melepaskan cengkeraman dari kekuasaan Barat. Misalnya, gerakan nasional India yang dipelopori oleh Mahatma Gandhi, gerakan nasional Cina yang dipelopori oleh Sun Yat Sen, gerakan nasional Turki yang dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha. Mahatma Gandhi mengajarkan beberapa hal Swadesi, yaitu gerakan rakyat India untuk membuat dan memakai bahan buatan dalam negeri sendiri. Ahimsa, artinya melawan tanpa kekerasan dilarang membunuh artinya tidak berbuat apa-apa. Satyagraha, artinya gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan penjajah Inggris sehingga disebut gerakan nonkooperatif. Hartal, artinya berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan. Berkabung sebagai tanda protes mogok. Purnaswaray, yaitu merdeka penuh. Hasil perjuangan rakyat India ialah pada tanggal 15 Agustus 1947 rakyat mendapatkan condition dominion dan berhak mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Pada tanggal 26 Januari 1950, negara India mendapat kemerdekaan penuh dengan Nehru sebagai perdana menterinya. Sun Yat Sen, pelopor gerakan nasional Cina, mengajarkan Sun Min Chu I tiga asas kerakyatan, yaitu Min Chu nasionalisme, Min Chuan demokrasi, dan Min Shen sosialisme. Gerakan nasional Cina berhasil mengusir Inggris serta melahirkan Republik Cina 1912. Gerakan nasional Turki dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha. Sebelumnya, terjadi Gerakan Turki Muda yang bertujuan untuk menyelamatkan Turki dari keruntuhan, mengembangkan rasa nasionalisme, dan membulatkan semangat kebangsaan Turki. Adapun Gerakan Turki Muda meliputi hal-hal berikut Modernisasi Turki, yaitu membangun Turki secara mod. Nasionalisme berarti menebalkan rasa kebangsaan Turki sehingga rakyat berjuang mempertahankan Turki dari rongrongan penjajahan. Demokrasi berarti membentuk pemerintahan atas dasar kedaulatan rakyat dengan UUD, sebab keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan memperkukuh negara. Selanjutnya, Kemal Pasha mengambil tindakan, antara lain memproklamasikan Turki menjadi republik pertama dengan Mustafa Kemal Pasha sebagai presidennya pada tanggal 29 Oktober 1923; melaksanakan pemerintahan modernistic, yakni pengesahan UUD, kota Ankara sebagai ibu kota, modernisasi agama, dipakainya huruf Latin; modernisasi ekonomi dengan cara mengadakan rencana pembangunan lima tahun; modernisasi pertahanan dan persenjataan modern. C. Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia Latar belakang lahirnya pergerakan nasional Indonesia tidak terlepas dari peristiwaperistiwa di Asia, misalnya, kemenangan Jepang atas Rusia 1901 – 1905, meningkatnya pendidikan rakyat, terbitnya surat kabar sebagai media komunikasi, serta adanya paham baru yang masuk ke Indonesia yang mempercepat tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia. Menurut Sartono Kartodirjo, nasionalisme Indonesia merupakan antitesa dari kolonialisme. Maksudnya, munculnya nasionalisme karena adanya penjajahan oleh Belanda. Ada beberapa yang melatarbelakangi Pergerakan Nasional Republic of indonesia. 1. Pengaruh pendidikan Adanya Trilogi Van Deventer, khususnya dalam bidang edukasi, ternyata membawa pengaruh lahirnya sekolah bagi rakyat Indonesia. Walaupun pada kenyataannya, sekolah diperuntukkan anak-anak Barat namun rakyat pribumi juga mendapatkan bagian dari usaha pendidikan tersebut. Bagi anak-anak pribumi, sekolah diselenggarakan untuk mencapai lulusan rendah dan diangkat menjadi pegawai rendahan. Namun dalam perkembangannya, sekolah mampu melahirkan kaum cerdik pandai yang pada saatnya akan melahirkan kaum pelopor pergerakan nasional, seperti Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pendidikan juga mengubah masa depan bangsa sebagai modernisasi yang mampu mempercepat tumbuhnya nasionalisme bangsa Republic of indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya hal-hal berikut Tumbuhnya organisasi modernistic sejak tahun 1908 ditandai lahirnya Budi Utomo. Tumbuhnya golongan terpelajar Indonesia yang dapat melihat tajam akibat penjajahan. Tumbuhnya kesadaran kebangsaan melalui momentum 1908 dan 1920 yang puncaknya 17 Agustus 1945. Adanya perubahan taktik dalam mengusir penjajahan tidak menggunakan kekerasan senjata, tetapi berdiplomasi melalui organisasi modernistic. 2. Diskriminasi Perbedaan perlakuan yang dijalankan oleh penjajah terhadap rakyat membuat condition sosial rakyat semakin terpuruk. Rakyat pribumi ditempatkan pada golongan terbawah, sedangkan bangsa Belanda menempatkan dirinya pada golongan teratas. Penggolongan ini berkaitan dengan hak yang dimilikinya. Sadar akan perlakuan semacam ini, para pemuda belajar ke luar negeri dan mengenyam pengaruh ide-ide Barat. Mereka bangkit melawan ketidakadilan penjajah sehingga lahirlah gerakan kemerdekaan bangsa Republic of indonesia. iii. Pengaruh paham baru Paham baru yang berkembang di Eropa seperti nasionalisme, demokrasi, dan liberalisme juga masuk ke negara jajahannya di Asia-Afrika. Pengaruh dari paham baru inilah yang membuka pola pikir rakyat untuk menggunakan kemampuannya melawan ketidakadilan dan perampasan hak atas bangsa sehingga ada kebangkitan melawan penindasan penjajah untuk mewujudkan hidup yang merdeka. Selain itu, munculnya kaum cerdik pandai juga mendorong lahirnya organisasi modern di Indonesia untuk melawan penjajah. D. Pertumbuhan dan Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia Pergerakan nasional ditandai oleh adanya organisasi yang sudah didukung dan didirikan oleh segenap rakyat di Nusantara. Ciri organisasi pergerakan nasional berbeda dengan pergerakan daerah, hal ini dapat kita bedakan sebagai berikut. ane. Gerakan daerah bercirikan sebagai berikut Bentuk gerakannya belum diorganisasi, maka menggantungkan kepada pemimpin. Sifatnya kedaerahan, maka bersifat insidental sementara. Mengandalkan kekuatan senjata dan kekuatan gaib. Belum ada tujuan yang jelas. Gerakannya mudah bubar atau berakhir jika pemimpin mereka tertangkap. two. Gerakan nasional bercirikan sebagai berikut Gerakannya sudah diorganisasi secara teratur. Bersifat nasional baik wilayah atau cita-cita kebangsaan. Perjuangan menggunakan taktik mod dan organisasi modernistic. Sudah memiliki tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka. Gerakannya tangguh dan berakar di hati rakyat. Adapun bentuk-bentuk organisasi pergerakan nasional Indonesia akan dibahas pada penjelasan berikut Kebangkitan nasional ditandai lahirnya Budi Utomo BU yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo, Suradji, dan Gunawan Mangunkusumo yang waktu itu menjadi mahasiswa Stovia kedokteran Jawa, sedangkan perintisnya adalah Dr. Wahindin Sudirohusodo. Ia mendirikan Studie Fonds dana pelajar guna membiayai pelajar yang tidak mampu. Itulah sebabnya, BU disebut organisasi sosial dan perintis pergerakan nasional. Adapun bidang gerak BU adalah sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Ini tercermin dari tujuan yang akan dicapai oleh BU tersebut. Pendiri Budi Utomo – Dr. Sutomo Tujuan BU adalah kemajuan bagi Hindia atau kemajuan yang harmonis bagi nusa bangsa. Tujuan tersebut akan dicapai melalui usaha, antara lain, memajukan pendidikan, teknik industri, pertanian, peternakan dan perdagangan, serta menghidupkan kembali kebudayaan sendiri. BU berasaskan kooperatif, moderat, dan tidak berpolitik. Keanggotaan BU tidak terbatas pada Jawa, Madura, dan umumnya pelajar dan priyayi. Pada tanggal 5 Oktober 1908, BU mengadakan Kongres I di Yogyakarta dan menghasilkan hal-hal berikut BU tidak berpolitik. Kegiatan BU ditujukan pada bidang sosial, budaya, dan pendidikan. Ruang gerak BU terbatas pada Jawa dan Madura. Tirto Kusumo, Bupati Karanganyar, dipilih sebagai ketua BU pusat. ii. Sarekat Islam Pada tahun 1911 di Laweyan, Solo berdiri organisasi Sarekat Dagang Islam SDI dengan ketua Haji Samanhudi. Keinginan untuk menyaingi pedagangpedagang Cina mendorong banyak orang ingin menjadi anggota SDI. Tujuan SDI semula adalah memajukan perdagangan untuk menyaingi pedagang-pedagang Cina. Namun pada akhirnya, selain memajukan perdagangan, SDI juga ingin memajukan agama Islam. Oleh karena itu, atas anjuran Cokroaminoto, nama SDI diubah menjadi SI Sarekat Islam pada tahun 1912. Logo Sarekat Islam SI SI mempunyai beberapa tujuan, yaitu mengembangkan jiwa dagang, membantu para anggota yang mengalami kesulitan dalam usaha meningkatkan derajat, memperbaiki pendapat yang keliru mengenai agama Islam, hidup menurut perintah agama. Pada tahun 1913, SI menyelenggarakan kongres pertama di Surabaya dan menghasilkan beberapa keputusan, yaitu SI bukan partai politik, SI tidak bermaksud melawan Belanda, memilih HOS Cokroaminoto sebagai ketua SI, dan menetapkan Surabaya sebagai pusat SI. Karena bersifat kerakyatan, SI cepat mendapatkan anggota. Akibatnya, Gubernur Belanda Idenburg ragu dan khawatir terhadap SI, sehingga permohonan izin pengesahan SI ditolak. Oleh karena itu, SI menyiasati hal tersebut dengan mendirikan Cardinal Sarekat Islam CSI di Surabaya yang diakui Belanda pada tanggal eighteen Maret 1916. Adapun tujuan didirikannya CSI adalah memajukan, membantu, memelihara, dan menjalin kerja sama antar-SI lokal yang tergabung dalam CSI. Pada tahun 1921, SI mengadakan kongres ke-4 di Surabaya. Pada kongres ke-4 ini, Semaun dan Darsono mengemukakan paham sosialis. Ada beberapa anggota SI yang tidak sepaham dengan mereka. Akibatnya, SI pecah menjadi SI putih dan SI merah. SI putih dipimpin oleh Haji Agus Salim dan Abdul Muis, sedangkan SI merah berpaham komunis di bawah Semaun, Tan Malaka, dan Darsono yang nanti masuk dalam PKI. three. Indische Partij Indische Partij IP didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker Danudirdja Setiabudhi, Tjipto Mangunkusumo, Soewardi Soerjaningrat Ki Hadjar Dewantara. Tujuan didirikannya partai polilik ini adalah mempersatukan Hindia Belanda sebagai persiapan Hindia merdeka. Tujuan ini disebarluaskan melalui surat kabar De Limited. Anggaran dasar dan program kerja IP adalah membangun patriotisme IP terhadap tanah air, bekerja sama atas dasar kesamaan ketatanegaraan demi memajukan tanah air, dan mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Untuk mencapai tujuan partai, caracara yang ditempuh IP adalah memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, meresapkan cita-cita kesatuan nasional Hindia, memperbesar pengaruh pro-Hindia dalam pemerintahan, memperjuangkan persamaan hak setiap warga, memperbaiki keadaan ekonomi Hindia, menghindiakan pengajaran untuk kepentingan ekonomi. Karena plan dan cita-cita IP dianggap membahayakan Belanda, IP dinyatakan sebagai partai terlarang. Akan tetapi, Soewardi Soerjaningrat tetap menyebarluaskan kritik melalui tulisan berjudul “Als ik een Nederlander was ….” seandainya aku seorang Belanda yang berisi sindiran tajam terhadap ketidakadilan Belanda atas negara jajahannya. Alasan Suwardi menulis tulisan tersebut adalah kritik atas kebijakan Belanda yang memungut dana pada rakyat untuk ulang tahun kemerdekaan Belanda. Akibat tulisan tersebut, ketiga tokoh IP ditangkap. Douwes Dekker dibuang ke Kupang, Tjipto Mangunkusumo ke Banda, dan Soewardi Soerjaningrat ke Bangka. Tetapi, atas permintaan mereka sendiri, ketiganya dibuang ke Belanda pada tahun 1913. 4. Muhammadiyah Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 Nov 1912 di Yogyakarta oleh M. H. Ahmad Dahlan, seorang ulama besar yang terpengaruh gerakan wahabi. Tujuan didirikannya Muhammadiyah adalah memajukan pengajaran Islam, mengembangkan pengetahuan Islam dan cara hidup menurut peraturan Islam, membantu dan meningkatkan kehidupan sosial masyarakat Islam. Untuk mencapai tujuan partai, Muhammadiyah menempuh usaha-usaha, antara lain, mendirikan, memelihara, dan membantu pendirian sekolah berdasarkan agama Islam untuk memberantas buta huruf; mendirikan dan memelihara masjid, langgar, rumah sakit, dan rumah yatim piatu; membentuk badan perjalanan haji ke tanah suci. Muhammadiyah mempunyai wadah khusus bagi wanita Aisyiah dan bagi pria Hisbul Wathon. 5. Gerakan pemuda a. Trikoro Dharmo Trikoro Dharmo didirikan di Djakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, Sunardi, dan Kadarman. Trikoro Dharmo artinya tiga tujuan mulia = sakti, budi, bhakti. Adapun tujuan Trikoro Dharmo adalah mencapai jaya raya dengan jalan memperkukuh persatuan antarpemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Untuk mencapai tujuan, usaha-usaha yang dilakukan Trikoro Dharmo adalah menambah pengetahuan umum bagi anggotanya; memupuk tali persaudaraan antarmurid bumiputra sekolah menengah, sekolah guru, dan sekolah kejuruan; membangkitkan dan mempertajam perasaan untuk segala bahasa budaya Indonesia, khususnya Jawa. Pada tahun 1918, nama Trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Coffee. Kegiatannya berkisar pada bidang sosial, budaya, pemberantasan buta huruf, kepanduan, seni, dan lainnya. Pada kongresnya 1922 diputuskan bahwa Jong Java tidak bergerak dalam bidang politik dan anggotanya dilarang masuk partai politik. Namun, masuknya Agus Salim tokoh SI menyebabkan Jong Coffee mulai bergerak dalam bidang politik. Oleh karena itu, ada yang pro dan kontra. Akhirnya, yang setuju bergerak dalam politik mendirikan Jong Islamieten Bail JIB 1925 dengan agama Islam sebagai dasar pergerakan dan menerbitkan majalah Al Noer. Tujuan Jong Islamieten Bond adalah mempererat persatuan di kalangan para pemuda Islam muslim. Keanggotaannya terbuka untuk pemuda Islam yang berumur xiv – 30 tahun, dan yang berumur lebih dari 18 tahun boleh berpolitik. Pada tanggal 29 Desember 1925, JIB mengadakan kongres I dan menetapkan anggaran dasarnya. Selanjutnya, Jong Java pada kongresnya 1928 menyetujui adanya fusi organisasi pemuda yang diberi nama Republic of indonesia Muda. b. Jong Sumatranen Bond Persatuan Pemuda Sumatra Jong Sumatranen Bond JSB berdiri pada tahun 1917 di Dki jakarta dengan tokohnya Moh. Hatta dan Muh. Yamin. Tujuan didirikannya JSB adalah memperkukuh hubungan antarpelajar asal Sumatra dan mendidik mereka menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan budaya Sumatra. c. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI PPPI didirikan oleh para pelajar Dki jakarta dan Bandung pada bulan September 1926 di Jakarta. Tokoh-tokoh PPPI adalah Abdullah Sigit, Sugondo, Suwiryo, Reksodipuro, Abdul Gani, Sumanang. Tujuan PPPI adalah memperjuangkan Indonesia merdeka. Untuk merealisasikan tujuannya itu, maka sifat kedaerahan harus dihilangkan, perselisihan pendapat antarnasionalis juga harus dihindarkan, dan para anggota harus rajin belajar. d. Pemuda Republic of indonesia Pemuda Indonesia semula bernama Jong Indonesia yang didirikan di Bandung pada tahun 1927. Anggota Pemuda Indonesia kebanyakan dari kalangan pelajar yang sekolah di luar negeri. Tokohnya adalah Sugiono, Yusapati, Suwaji, Moh. Tamzil, Sartono, Asaat, dan Budhiarto. Pada tanggal 28 Desember 1927, PI mengadakan kongres di Bandung yang menghasilkan, antara lain, nama oragnisasi yang semula Jong Republic of indonesia diganti menjadi Pemuda Indonesia; bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa pengantar organisasi pemuda; Yusapati diangkat sebagai ketua, Moh. Tamzil sebagai sekretaris I, Subagio Reksodipuro sebagai sekretaris 2, dan Mr. Asaat sebagai bendahara. e. Indonesia Muda Indonesia Muda berdiri pada tahun 1930. Indonesia Muda merupakan organisasi nasional yang lahir sebagai peleburan organisasi kedaerahan. 6. Partai Komunis Indonesia PKI Pada tanggal four Mei 1914, didirikan ISDV Indische Sociaal Democratische Vereniging oleh orang-orang Belanda, seperti Dekker, Sneevliet, dan Brandsteder bersama Semaun. Tujuan berdirinya ISDV adalah menyebarluaskan paham sosial demokratis dengan membangun perasaan revolusioner bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal 23 Mei 1920, nama ISDV diubah menjadi PKI dengan Semaun sebagai ketua, Bergsma sebagai sekretaris, dan Dekker sebagai bendahara. Pada tanggal 24 Desember 1920, PKI mengadakan Kongres Istimewa dan mengambil keputusan untuk bergabung dengan organisasi Komintern. Selanjutnya, PKI berpura-pura setuju menjadi anggota volksraad. Sejak pemerintahan Belanda, PKI telah mengadakan pemberontakan. Misalnya, pada tahun 1926 Alimin mengadakan pemberontakan di Jawa Barat dan Banten. Kemudian pada tahun 1927, terjadi pemberontakan PKI di Sumatra. Akibatnya, oleh Belanda sejak tahun 1927 PKI dianggap sebagai organisasi terlarang. 7. Taman Siswa Taman siswa merupakan lembaga pendidikan nasional yang didirikan oleh Soewardi Soerjaningrat Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta pada tanggal 3 Juli 1922. Lembaga ini bertujuan menyesuaikan sistem pendidikan dengan kebudayaan Indonesia. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan Pancadarma Taman Siswa yang meliputi dasar kodrat alam, dasar kemerdekaan, dasar kebudayaan, dasar kebangsaan atau kerakyatan, dan dasar kemanusiaan. Dalam pendidikan, Taman Siswa hendak mewujudkan sistem “among” untuk mengadakan pola belajar asah, asih, asuh dan diterapkan pola kepemimpinan “ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang artinya seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh, memberi motivasi, dan mendorong untuk maju. viii. Partai Nasional Indonesia PNI PNI berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung oleh Ir. Soekarno, dr. Tjipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Sunaryo, Mr. Budhiarto, dan Dr. Sanusi. Tujuan PNI adalah Republic of indonesia merdeka. Tujuan ini hendak dicapai dengan asas percaya pada diri sendiri self aid. Artinya, memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan sendiri, misalnya mendirikan sekolah-sekolah, poliklinik-poliklinik, bank nasional, dan koperasi. Itulah sebabnya, PNI tidak mau bekerja sama dengan penjajah nonkooperatif. Pergerakan PNI didasarkan pada semboyan Marhaenisme, artinya memperjuangkan rakyat miskin. Kekhawatiran Belanda atas PNI menyebabkan Soekarno tidak boleh mengadakan kegiatan di luar Jawa, bahkan Belanda melakukan penggeledahan kantor PNI dan menangkap Ir. Soekarno, Maskur, Sumodirejo, Gatot Mangkuprojo, dan Supradinata yang dituduh melanggar Pasal “Karet” 153 bis dan 169 KUHP, yaitu “dianggap mengganggu ketertiban umum dan menentang kekuasaan pemerintah Belanda”. Ir. Soekarno dibuang ke penjara Sukamiskin. Penangkapan tokoh PNI mengakibatkan PNI pecah menjadi dua Kelompok yang tidak setuju PNI dibubarkan tetap mempertahankan ideologi PNI dengan nama baru, yakni Pendidikan Nasional Indonesia PNI Baru, tokohnya Moh. Hatta, Sutan Syahrir. Kelompok yang setuju PNI dibubarkan membentuk Partindo dipimpin Mr. Sartono. 9. Gerakan wanita Pelopor gerakan wanita adalah Kartini, putri Bupati Jepara Ario Sosrodiningrat. Kartini lahir pada tanggal 21 Apr 1879. Cita-cita beliau adalah memperbaiki derajat kaum wanita melalui pendidikan dan pengajaran. Untuk merealisasikan tujuannya itu, Kartini mengadakan kontak lewat surat dengan wanita Barat dan juga Nusantara. Surat-surat Kartini inilah oleh Mr. Abendanon dijadikan buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Dari Jawa Barat juga muncul tokoh wanita, yaitu Dewi Sartika yang berusaha melepaskan tradisi dan adat pingitan bagi wanita seperti kawin paksa dan poligami. Perjuangan Kartini dan Dewi Sartika kemudian mengilhami gerakan-gerakan wanita. Putri Mardiko 1912 berdiri di Jakarta, tujuannya memberikan bantuan bimbingan dan penerangan pada gadis pribumi dalam menuntut pelajaran, tokohnya adalah Sabaruddin, Sutinah, Joyo, Rukmini. Kartini Fonds dana Kartini yang didirikan Ny. T. Ch. Van Deventer 1912 dengan tujuan mendirikan sekolah bagi kaum wanita, misalnya Maju Kemuliaan di Bandung, Pawiyatan Wanito di Magelang, Wanito Susilo di Pemalang, Wanito Hadi di Jepara, Budi Wanito di Solo, dan Wanito Rukun Santoso di Malang. Keutamaan Istri, berdiri di Tasikmalaya 1913 dengan tujuan mendirikan sekolah untuk anak-anak gadis. Kerajinan Amal Setia, berdiri di Gadang, Sumatra Barat tanggal eleven Februari 1914 dengan ketua Rohana Kudus. Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk meningkatkan pendidikan wanita seperti cara mengatur rumah tangga, kerajinan tangan, dan cara pemasarannya. Sarikat Kaum Ibu Sumatra di Bukittinggi. Perkumpulan Ina Tani di Ambon. Untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang kewanitaan dilakukan dengan menerbitkan surat kabar Putri Hindia di Bandung, Wanita Swara di Brebes, Soenting Melajoe di Bukittinggi, Putri Mardiko di Djakarta, Estri Oetomo di Semarang, Soewara Perempoean di Padang, dan Perempuan Bergerak di Medan. Kongres Wanita pada tanggal 22 Desember 1928 diselenggarakan di Yogyakarta. Peristiwa ini diperingati sebagai hari Ibu. Hasilnya, dibentuk Perserikatan Perempuan Republic of indonesia PPI yang bertujuan untuk mempererat hubungan perkumpulan wanita, memperbaiki nasib dan derajat wanita, serta mengadakan kursus kesehatan. ten. Gerakan buruh Gerakan buruh adalah organisasi pekerja atau kaum buruh untuk memperjuangkan nasib mereka. Tujuan organisasi ini adalah memelihara dan memperbaiki syarat perburuhan dengan mengatur hubungan kerja, mengatur hubungan kerja antara pekerja dan pemerintah, dan mengatur kaum pekerja sebagai golongan tersusun yang membangun bangsa. 11. Perhimpunan Republic of indonesia Perhimpunan Republic of indonesia PI merupakan perkumpulan pelajar Indonesia di negeri Belanda yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. PI berdiri pada tahun 1908 dengan nama Indische Vereniging dan tokohnya adalah Sosrokartono, Husein Jayadiningrat, Notosuroto, dan Sumitro Kolopaking. Setelah kedatangan Soewardi Soerjaningrat dan Tjipto ke negeri Belanda 1913, PI bergerak dalam bidang politik. Pada tahun 1922, Indische Vereniging berubah nama menjadi Perhimpunan Republic of indonesia. Orang Belanda yang memerhatikan penderitaan rakyat Indonesia, misalnya Mr. Abendanon, Van Deventer, Dr. Snouck Hurgronje, berusaha memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Pada peringatan ulang tahun ke-xv, Indische Vereniging, mengeluarkan buku berjudul Gedenboek karangan Sukiman yang menghebohkan Belanda. Keradikalan PI ditunjukkan dengan mengganti nama majalahnya, Hindia Poetra, dengan nama Republic of indonesia Merdeka. Penegasan PI ini juga terlihat pada penyempurnaan kegiatan pada tahun 1925 sebagai berikut. Hanya bangsa yang bersatu dan dapat menyingkirkan pertikaian antargolongan yang dapat mematahkan penjajahan. Untuk mencapai tujuan perlu dibentuk massa aksi nasional yang berdasar kemampuan dan kekuatan sendiri. Untuk mencapai tujuan, perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Hal yang penting dalam masalah penjajahan adalah pertentangan kepentingan antara penjajah dan terjajah. Oleh karena itu, harus mempertajam pertentangan kepentingan. Bangsa Indonesia harus melakukan segala usaha untuk mengembalikan keadaan bangsa yang dirusak secara jasmani dan rohani oleh Belanda. PI mengadakan hubungan dengan organisasi internasional dalam rangka propaganda memperjuangkan Indonesia merdeka dan anti-penjajahan. Adapun jenis hubungan tersebut sebagai berikut. Turut serta kegiatan Komintern dan Association Pour Etude des Civilisation Orientales Perhimpunan untuk Mempelajari Kebudayaan Timur yang didirikan di Paris 1925, di samping itu turut dalam Liga Penentang Imperalis. Mengikuti kongres dalam rangka mencari dukungan perjuangan Indonesia, antara lain, 1 Kongres Demokrasi untuk perdamaian tahun 1926 di Paris, Prancis; 2 Kongres Liga Melawan Imperalisme dan Penindasan Penjajah di Brussel 1927; 3 Kongres Wanita Indonesia di 1000, Swiss 1927. Manifesto politik pergerakan nasional menurut PI sebagai berikut Persatuan dan kesatuan. Demokrasi. Swadaya, yaitu mengandalkan kemampuan sendiri dan secara nonkooperasi Indonesia dapat mencapai kemerdekaan. 12. Parindra Partai Indonesia Raya Parindra merupakan gabungan dari BU dan PBI yang dibentuk dalam kongres tanggal 24 – 26 Desember 1935 di Solo dengan ketua Dr. Sutomo. Tujuannya adalah Indonesia Raya. Parindra menganut asas perjuangan kooperasi tetapi kadang-kadang juga nonkooperasi. 13. MIAI Majelis Islam A’laa Indonesia MIAI dibentuk 25 September 1937 di Surabaya dengan tokohnya One Mas Mansyur, Dahlah, dan Abdul Wahab. Tujuan MIAI adalah mempererat hubungan antarorganisasi Islam Indonesia maupun luar negeri serta mempersatukan langkah dan suara untuk membela kejayaan Islam. 14. Gapi Gabungan Politik Kebangsaan Indonesia Gapi dibentuk atas prakarsa Parindra tahun 1939 dan yang menjadi anggota adalah Parindra, Pasundan, Persatuan Minahasa, PSJI, Gerindo, dan PNI. Pengurus hariannya adalah Abikoesno Tjokrosoejoso, Amir Sjarifuddin, dan Husni Thamrin. Pergerakan Kebangsaan Indonesia MARKIJAR MARi KIta belaJAR
6 Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) atau Partai Komunis. Peran Organisasi Pergerakan Nasional dalam Mewujudkan Indonesia Merdeka. 1. Persatuan Berbagai Lapisan Rakyat. 2. Pengembalian Hak Kemanusiaan dari Tangan Kolonial. 3. Kalutnya Sistem Pemerintahan Kolonial.

Tentu kalian masih ingat bukan dengan penderitaan rakyat sreg masa kolonial Belanda? Siksaan rakyat itu diakibatkan adanya berbagai kebijakan kolonial yang merugikan rakyat Indonesia. Bagaimana ingatan kalian jika melihat rakyat kecil ditindas oleh kolonialis? Tentu merasa guncangan dan ingin memberontak, bukan? Demikian halnya yang dialami oleh para mahasiswa dan pemuda periode itu. Mereka, khususnya mahasiswa STOVIA berusaha mengadakan tentangan dengan cara yang halus menghafal cara perlawanan jasad cerbak mengalami kemusykilan. Berangkat dari pemahaman dan kemauan kerjakan melawan, maka mulai muncul berbagai organisasi pergerakan. Meskipun masing-masing organisasi memiliki asas dan cara perlagaan yang berbedabeda, mereka tetap memiliki satu tujuan yaitu menyentuh otonomi. Kebulatan tekad para pemuda bagi bersatu hingga ke puncaknya dengan dicetuskannya Sumpah Bujang 28 Oktober 1928. Dapatkah kalian menyebutkan isi Sumpah cowok 28 Oktober 1928?. A. Meres Belakang Tumbuhnya Kesadaran Kewarganegaraan Manah akan timbulnya nasionalisme nasion Indonesia telah merecup sejak lama, bukan secara berangkat-menginjak. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional. Nasionalisme nan bersifat menyeluruh dan meliputi semua wilayah Nusantara plonco muncul selingkung mulanya abad XX. Lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia didorong oleh dua faktor, baik faktor intern alias faktor ekstern. 1. Faktor N domestik a. Ki kenangan Masa lepas yang Gemilang Indonesia sebagai bangsa sudah lalu mengalami zaman kewarganegaraan sreg masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit memainkan peranan sebagai negara nasional nan wilayahnya menghampari erat seluruh Nusantara. Kemuliaan ini membawa pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia untuk senantiasa bisa menikmati kebesaran itu. Hal ini bisa membangunkan perasaan chauvinisme golongan terdidik pada dekade awal abad XX. b. Kesengsaraan Rakyat Akibat Penjajahan Bangsa Indonesia mengalami musim penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis. Politik devide et impera, monopoli penggalasan, sistem tanam momentum, dan kerja rodi merupakan bencana cak bagi rakyat Indonesia. Penderitaan itu menjadikan rakyat Indonesia muncul pemahaman nasionalnya dan mulai memahami perlunya menggalang persatuan. Atas prakarsa para kaum intelektual, persatuan itu boleh diwujudkan kerumahtanggaan rangka resistansi yang bersifat modern. Bantahan tidak sekali lagi menggunakan kekuatan senjata tetapi dengan menggunakan organisasi-organisasi pemuda. c . Kontrol Perkembangan Pendidikan Barat di Indonesia Perkembangan sistem pendidikan pada waktu Hindia Belanda tidak dapat dipisahkan berasal politik etis. Ini berguna bahwa terjadinya pergantian di area jajahan Indonesia banyak dipengaruhi maka itu keadaan yang terjadi di daerah Belanda. Tekanan datang dari Partai Sosial Demokrat yang di dalamnya ada van Deventer. Pada tahun 1899, Mr. Courad Theodore van Deventer melancarkan dakwaan-kritikan yang tajam terhadap pemerintah penjajahan Belanda. Kritikan itu ditulis dan dimuat dalam jurnal Belanda, de Gids dengan kop Een eereschuld yang berfaedah hutang budi maupun hutang kesucian. Kerumahtanggaan tulisan tersebut dijelaskan bahwa kekosongan kas wilayah Belanda sudah dapat diisi kembali mujur pengorbanan orang-hamba allah Indonesia. Oleh karena itu, Belanda telah berhutang budi kepada rakyat Indonesia. Untuk itu harus dibayar dengan peningkatan kesentosaan melewati gagasannya yang dikenal dengan Trilogi van Deventer. Apakah kalian masih bangun dengan isi Trilogi van Deventer? Ketatanegaraan yang diperjuangkan dalam rencana mengadakan ketenteraman rakyat dikenal dengan nama politik etis. Bakal mendukung pelaksanaan strategi sopan, pemerintah Belanda mencanangkan Garis haluan Asosiasi dengan semboyan unifikasi. Strategi Korespondensi berkaitan dengan sikap akur dan menciptakan hubungan harmonis antara Barat Belanda dan Timur rakyat pribumi. N domestik parasan pendidikan, tujuan Belanda semula adalah bakal mendapatkan tenaga kerja atau fungsionaris murahan dan mandor-mandor nan dapat mengaji dengan gaji yang murah. Cak bagi kelebihan tersebut Belanda mendirikan sekolah-sekolah kerjakan rakyat pribumi. Dengan demikian, jelaslah bahwa pelaksanaan politik bersusila tak tanggal dari kemustajaban pemerintah Belanda. Sistem indoktrinasi kolonial dibagi dalam dua jenis ialah pengajaran pendidikan umum dan indoktrinasi kejuruan. Keduanya diselenggarakan untuk tingkat sedang ke atas. Berikut ini lengkap-contoh sekolah yang didirikan sreg zaman kolonial Belanda. d. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia Perkembangan pendidikan di Indonesia sekali lagi banyak diwarnai maka dari itu pendidikan yang dikelola umat Islam. Ada tiga macam tipe pendidikan Islam di Indonesia ialah pendidikan di zawiat atau zawiat, pesantren, dan madrasah. Walaupun bawah pendidikan dan pengajarannya berlandaskan ilmu wara-wara agama Islam, mata pelajaran umum lainnya sekali lagi mulai disentuh. Usaha pemerintah kolonial Belanda buat bercanggah belah dan Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para santri. Tokoh-pengambil inisiatif pergerakan nasional dan pejuang muslim pun bermunculan berbunga mileu ini. Banyak dari mereka menjadi biang keladi dan tulang telapak pertentangan kemerdekaan. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum muslim ternyata yaitu salah satu unsur berarti cak bagi menumbuhkan hayat nasionalisme Indonesia. Para superior nasional yang bercorak Islam akan sangat mudah kerjakan memobilisasi kekuatan Selam kerumahtanggaan membangun kekuatan bangsa. [ e. Pengaruh Urut-urutan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia Berkembangnya sistem pendidikan Barat babaran golongan terdidik. Adanya diskriminasi dalam pendidikan kolonial dan tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi bikin mengenyam pendidikan, memurukkan kaum terasuh untuk mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah kewarganegaraan sebab berniat buat menanamkan rasa chauvinisme di gudi rakyat dan mencetak generasi penerus yang terpelajar dan sadar akan atma bangsanya. Selain itu sekolah tersebut terbuka lakukan semua masyarakat pribumi dan tidak mengkhususkan semenjak limbung mana pun. Dedengkot-pentolan pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan antara lain Portal Hajar Dewantara mendirikan Taman Peserta, Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, dan Moh. Syafei mendirikan perguruan Indonesische Nederlandsche School Kusen Tanam INS Gawang Tanam. Berikut ini akan dibahas sekolah-sekolah kewarganegaraan tersebut. 1 Taman Peserta Taman Peserta didirikan oleh Suwardi Suryaningrat atau Pintu Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922. Pamrih didirikannya Yojana Siswa adalah kerjakan mendidik dan ki melatih golongan cukup umur serta menyuntikkan rasa cinta tanah air dan nyawa antipenjajahan. Taman Murid berperan privat mengoptimalkan rasa chauvinisme bangsa Indonesia. Meskipun menggunakan sistem pendidikan bertamadun Belanda, sahaja Yojana Murid bukan mencekit kepribadian Belanda. Dengan demikian, anak didiknya tidak kehilangan zakiah diri sebagai bangsa Indonesia. Para guru Taman Pelajar bersumber bermula para aktivis pergerakan nasional. Yojana Peserta memiliki tiga semboyan intern melaksanakan proses pendidikan. Semboyan tersebut terbit dari bahasa Jawa dan mempunyai kelebihan filosofi tentang peranan seseorang. Berikut ini ketiga semboyan tersebut. 2 Ksatrian School Ksatrian Perguruan tinggi atau Ksatrian School didirikan di Bandung pada tahun 1924 oleh Douwes Dekker atau Danudirjo Setyabudi. Tujuan Ksatrian School ialah bakal memberi kesempatan membiasakan yang kian baik dan luas kepada momongan-anak manjapada putera. Selain itu untuk mengintensifkan rasa prestise manusia dan kepercayaan kepada diri sendiri sebagai bangsa yang merdeka. Semboyan yang dipakai adalah “Mengabdi Kala nanti 3 INS Kayu Tanam INS Kayu Tanam didirikan oleh Mohammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926. Tujuannya adalah untuk mendidik dan menanamkan pagar adat usia kerja dan kedaulatan. Dengan otonomi tersebut diharapkan golongan jejaka dapat menyadari akan kemustajaban pentingnya sukma nasionalisme sebagai modal perlawanan kemerdekaan. Asas INS Kayu Tanam ialah menolong diri sendiri. f. Supremsi Ekonomi Suku bangsa Cina di Indonesia Kabilah pedagang anak cucu nonpribumi, khususnya kaum pedagang Cina semakin membuat kesal para pedagang pribumi. Puncak kekesalan suku bangsa pedagang pribumi terjadi ketika baka Cina mendirikan perguruan sendiri merupakan Tionghoa Hwee Kwan pada musim 1901. Kekesalan tersebut diciptakan oleh Belanda untuk menimbulkan rasa iri hati rakyat Indonesia kepada keturunan Cina. Cina diberi kesempatan untuk menuntaskan dagang eceran, pertokoan, dan menjadi kolektor pajak dari pemerintah Belanda. Akibatnya suku bangsa Cina menjadi lebih bernafsu. Peristiwa itu membakar persatuan yang kokoh di antara sesama pedagang pribumi untuk menghadapi secara bersama kekuasaan dari pedagang Cina. g. Peranan Bahasa Melayu Di samping mayoritas beragama Selam, bangsa Indonesia juga memiliki bahasa pertautan umum Lingua Franca yakni bahasa Melayu. Dalam perkembangannya, bahasa Melayu berubah menjadi bahasa persatuan nasional Indonesia. Dengan posisi sebagai bahasa gayutan, bahasa Melayu menjadi sarana terdepan kerjakan menyosialisasikan semangat kebangsaan dan nasionalisme ke seluruh pelosok Indonesia. h. Istilah Indonesia bagaikan Identitas Kebangsaan Istilah ‘Indonesia‘ terbit berbunga perkenalan awal India bahasa Latin lakukan Hindia dan perkenalan awal nesos bahasa Yunani untuk gugusan pulau, sehingga introduksi Indonesia berfaedah Kepulauan Hindia. Istilah Indonesia, Indonesisch dan Indonesier makin tersebar luas pemakaiannya selepas banyak dipakai oleh kalangan ilmuwan seperti Logan, Adolf Bastian, van Vollen Hoven, Snouck Hurgronje, dan enggak-bukan. N domestik diagram berikut akan diuraikan urut-urutan penggunaan istilah Indonesia. 2. Faktor Ekstern Timbulnya rayapan kewarganegaraan Indonesia di samping disebabkan oleh kondisi dalam daerah, juga ada faktor yang pecah terbit luar ekstern. Berikut ini faktor-faktor ekstern yang memberi dorongan dan energi terhadap lahirnya rayapan nasional di Indonesia. a. Kemenangan Jepang atas Rusia Selama ini sudah lalu menjadi satu anggapan umum kalau keperkasaan Eropa nasion kulit putih menjadi bunyi bahasa superioritas atas bangsa-bangsa lain bersumber kelompok jangat berwarna. Keadaan itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Pelawatan ki kenangan mayapada menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar bagaikan pemenang dalam pertempuran itu adalah Jepang. Kejadian ini memberikan spirit juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia. b. Partai Kongres India Dalam mengganjar Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India National Congress Organisasi politik Senat India, atas inisiatif seorang Inggris Allan Octavian Hume sreg tahun 1885. Di pangkal kepemimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian menetapkan garis perbangkangan nan meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal. Keempat ajaran Ghandi ini, terutama Satyagraha mengandung makna nan membagi banyak inspirasi terhadap perjuangan di Indonesia. c . Filipina di dasar Jose Rizal Filipina merupakan jajahan Spanyol yang berlangsung sejak 1571 – 1898. Kerumahtanggaan pengembaraan sejarah Filipina muncul sosok pentolan yang bernama Jose Rizal yang merintis pergerakan nasional dengan mendirikan Liga Filipina. Pada tahun 1892 Jose Rizal mengerjakan penampikan bawah tanah terhadap penindasan Spanyol. Intensi yang mau dicapai merupakan bagaimana membakar patriotisme Filipina intern menghadapi kolonialisme Spanyol. Kerumahtanggaan perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada tanggal 30 Desember 1896, sesudah gagal internal pemberontakan Katipunan. Sikap patriotisme dan nasionalisme yang ditunjukkan Jose Rizal membangkitkan roh rela berkorban dan belalah tanah air bagi para cendekiawan di Indonesia. d. Propaganda Chauvinisme Cina Dinasti Manchu Dinasti Ching memerintah di Cina sejak tahun 1644 sampai 1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh nasion Cina karena dinasti ini enggak keturunan bangsa Cina. Masuknya kekuasaan Barat menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti Manchu telah lemas dan berkarya sebagaimana imperialis Barat. Oleh karena itu unjuk manuver rakyat Cina bakal merentang penguasa asing yaitu para imperialis Barat dan Dinansti Manchu nan juga dianggap penguasa asing. Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya tangkisan Tai Ping 1850 – 1864 dan kemudian disusul maka itu sambutan Boxer. Usaha ini ternyata berimbas semangatnya di persil air Indonesia. e. Gerakan Turki Muda Gerakan nasionalisme di Turki puas masa 1908 dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakannya dinamakan Usaha Turki Taruna. Dia menuntut adanya pembaruan dan modernisasi di barang apa sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh diplomatis bakal rayapan bangsa Indonesia sebab berkiblat pada pembaruan-perombakan dan modernisasi. B. Perkembangan Pergerakan Nasional Masa pergerakan kewarganegaraan di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan. Masa rayapan kebangsaan 1908-1942, dibagi dalam tiga tahap berikut. Masa pembentukan 1908-1920 ngeri organisasi seperti mana Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij. Tahun radikal/nonkooperasi 1920 – 1930, berdiri organisasi seperti Puak Komunis Indonesia PKI, Perhimpunan Indonesia PI, dan Puak Nasional Indonesia PNI. Periode moderat/partisipasi 1930 – 1942, berdiri organisasi sama dengan Parindra, Partindo, dan Gapi. Di samping itu juga samar muka organisasi religiositas, organisasi jejaka, dan organisasi perempuan. 1. Budi Utomo BU Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan persuasi menghimpun dana peserta Studie Fund di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini berujud bagi meningkatkan pamor rakyat dan membantu para pesuluh yang kehabisan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada sungkap 20 Mei 1908 takut organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo. Organisasi Kepribadian Utomo artinya usaha mulia. Sreg sediakala Budi Utomo bukanlah sebuah partai strategi. Tujuan utamanya merupakan kemajuan kerjakan Hindia Belanda. Hal ini tertumbuk pandangan dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan awak wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan internal rangka mencapai kehidupan rakyat yang memadai. Kongres Fiil Utomo yang mula-mula berlanjut di Yogyakarta puas rontok 3 Oktober s/d 5 Oktober 1908. Kongres ini dihadiri sejumlah cagak yaitu Bogor, Bandung, Yogya I, Yogya II, Magelang, Surabaya, dan Batavia. Internal kongres yang pertama berdampak diputuskan sejumlah hal berikut. Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk Jawa dan Madura. Lain menyertakan diri internal politik. Parasan kegiatan adalah latar pendidikan dan budaya. Menyusun pengurus raksasa organisasi yang diketuai oleh Tirtokusumo. Memformulasikan maksud terdepan Budi Utomo yaitu kemajuan yang selaras untuk negara dan bangsa. Terpilihnya Tirtokusumo yang seorang bupati sebagai ketua rupanya dimaksudkan agar lebih memberikan kepentingan pada Fiil Utomo. Kedudukan bupati memberi dampak riil dalam rang menggalang dana dan keanggotaan dari Budi Utomo. Kerjakan usaha menstabilkan kehadiran Fiil Utomo diusahakan cak bagi buru-buru mendapatkan jasad hukum berpokok pemerintah Belanda. Peristiwa ini terealisasi sreg rontok 28 Desember 1909, prediksi radiks Khuluk Utomo disahkan. Privat perkembangannya, di tubuh Budi Utomo unjuk dua sirkuit berikut. Pihak kanan, berkehendak kendati keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar saja, tidak bersirkulasi kerumahtanggaan tanah lapang politik dan hanya mewatasi pada pelajaran sekolah saja. Pihak kiri, yang jumlahnya lebih mungil terdiri dari kabilah muda berkeinginan ke sisi gerakan kebangsaan yang demokratis, lebih memerhatikan nasib rakyat yang menderita. Adanya dua perputaran n domestik tubuh Budi Utomo menyebabkan terjadinya perpecahan. Dr. Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum remaja keluar pecah keanggotaan. Akibatnya gerak Fiil Utomo semakin lamban. Berikut ini ada sejumlah faktor yang menyebabkan semakin lambannya Budi Utomo. Fiil Utomo menuju memajukan pendidikan untuk kalangan priyayi ketimbang warga kebanyakan. Bertambah menggarisbawahi pemerintah kolonial Belanda berpokok pada kepentingan rakyat Indonesia. Menonjolnya suku bangsa priyayi nan lebih mengutamakan jabatan menyebabkan kaum terpelajar tersisih. Ketika meletus Perang Dunia I waktu 1914, Khuluk Utomo tiba terjun dalam bidang politik. Berikut ini beberapa bentuk peran politik Fiil Utomo. Melancarkan isu pentingnya pertahanan sendiri dari ofensif bangsa lain. Menyokong gagasan perlu militer pribumi. Mengirimkan komite Indie Weerbaar ke Belanda lakukan pertahanan Hindia. Turut duduk dalam Volksraad Dewan Rakyat. Membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan anggota volksraad. Khuluk Utomo mampu menerbitkan majalah bulanan Goeroe Desa nan n kepunyaan kiprah masih terbatas di kalangan penghuni pribumi. Sependapat dengan deklinasi aktivitas dan dukungan pribumi pada Budi Utomo, maka pada masa 1935 Budi Utomo mengadakan sintesis ke dalam Puak Indonesia Raya Parindra. Sejak itu BU terus mengalami deklinasi dan mundur bermula tempat politik. [ 2. Sarekat Islam SI Sreg mulanya Sarekat Selam adalah sebuah universitas para pelimbang yang bernama Sarekat Dagang Islam SDI. Pada perian 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi umpama suatu koperasi pedagang menggambar Jawa. Garis yang diambil oleh SDI ialah kooperasi, dengan maksud mengutarakan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan SDI masih abnormal sreg pangsa cak cakupan pedagang, maka tidak n kepunyaan anggota yang layak banyak. Oleh karena itu agar mempunyai anggota yang banyak dan luas ulas lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi Si Sarekat Selam. Organisasi Sarekat Islam Sang didirikan makanya beberapa pengambil inisiatif SDI seperti Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam. Rataan belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam ialah perlawanan terhadap para pendatang cengkau penyalur makanya cucu adam Cina, perlambang pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya bagi menunjukkan kekuatannya, dan menciptakan menjadikan front menandingi semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera. Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan antisipasi dasarnya merupakan mengembangkan hayat berkedai, memberi pertolongan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran, membentangkan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat mayapada putera, menumpu pendapat-pendapat nan keliru adapun agama Selam, tidak bergerak dalam bidang garis haluan, dan menggalang persatuan umat Selam sampai saling sokong menolong. Kepantasan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan menjalar secara mengufuk. SI merupakan organisasi massa pertama di Indonesia. Antara tahun 1917 setakat dengan 1920 lewat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Lakukan menebarkan aksi perjuangannya, Sarekat Islam menerbitkan surat pemberitahuan yang bernama Utusan Hindia. Pada tanggal 29 Maret 1913, para ketua SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban mulai sejak Idenburg pada tanggal 29 Maret 1913, merupakan SI di asal pimpinan Cokroaminoto tidak diberi badan hukum. Ironisnya yang mendapat pengakuan pemerintah kolonial Belanda Gubernur Jenderal Idenburg terlebih cabang-cabang Si yang ada di daerah. Ini suatu kancing pemerintah kolonial Belanda dalam memecah belah persatuan Si. Bayangan perpecahan muncul dari rukyah yang berbeda antara Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme. Menurut Semaun nan memiliki pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis adalah haram. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota. Setiap anggota Si tidak boleh merangkap sebagai anggota organisasi tidak terutama yang beraliran komunis. Hasilnya SI pecah menjadi dua adalah Si Putih dan SI Merah. Sang Zakiah, nan tunak berlandaskan nasionalisme dan Selam. Dipimpin oleh Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta. Sang Merah, yang berhaluan sosialisme kiri komunis. Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang. Dalam kongresnya di Madiun, SI Asli menoleh label menjadi Partai Sarekat Islam PSI. Kemudian pada tahun 1927 berubah pula menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia PSII. Sementara itu, Si Sosialis/Komunis berganti label menjadi Sarekat Rakyat SR yang merupakan suporter kuat Puak Komunis Indonesia PKI.

KaliDIBAGIKAN. Perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia Bagian 1 (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VIII) Dengan belajar mengenai bab ini teman-teman semua diarapkan bisa menjelaskan dan memahami mengenai impelealisme yang ada di Indonesia mengenai kebijakan politinya, aapa dampaknya sampai dengan lahirnya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Pergerakan kebangsaan Indonesia umumnya muncul dari kota karena... a. pada masa kolonial belum ada wilayah desab. kota merupakan pusat para pedagangc. di kota banyak golongan terpelajar yang berwawasan luasd. kota merupakan pusat hiburan dan pekerjaan e. infrastruktur di kota lebih maju daripada di desa​ Jawaban dikota lebih maju daripada didesaPenjelasanmaaf kalau salah Jawaban MASA KOLONIAL BELUM ADA WILAYAH DESAFOOLBACK "
C Masa Krisis Pergerakan (1930-1935) Pada tahun 1930-1935 masa pergerakan kebangsaan di Indonesia mengalami masa krisis yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut. Pengaruh krisis ekonomi 1929/1930 yang memaksa pemerintah tidak keras untuk menjaga ketertiban dan keamanan Pembatasan hak berkumpul dan berserikat.
Masapergerakan kebangsaan Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan modern. Masa pergerakan kebangsaan tersebut dibedakan menjadi 3 masa, yakni Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang 4sOCrLg.
  • 184piux7lk.pages.dev/328
  • 184piux7lk.pages.dev/352
  • 184piux7lk.pages.dev/40
  • 184piux7lk.pages.dev/372
  • 184piux7lk.pages.dev/39
  • 184piux7lk.pages.dev/69
  • 184piux7lk.pages.dev/124
  • 184piux7lk.pages.dev/71
  • 184piux7lk.pages.dev/154
  • pergerakan kebangsaan indonesia umumnya muncul dari kota karena