A Soal Pilihan Ganda Unsur Warna - Desain Grafis Kelas 10 1. 3 (Tiga) Syarat terjadinya warna adalah. a. Cahaya, objek, otak b. Cahaya, mata, udara c. Cahaya, mata, sinar pantulan d. Cahaya, objek, mata e. Objek, pengamat, mata Jawaban. D 2. Warna hitam memiliki karakter. a. Tenang b. Sejuk c. Kuat d. Lemah e. lembut Jawaban. C

Soal dan jawaban Dasar desain grafis kelas 10 semester 1 warnaSoalA. Pilihan Ganda1. 3 Tiga Syarat terjadinya warna adalah….a. Cahaya, objek, otakb. Cahaya, mata, udarac. Cahaya, mata, sinar pantuland. Cahaya, objek, matae. Objek, pengamat, mata2. Warna hitam memiliki karakter….a. Tenangb. Sejukc. Kuatd. Lemahe. lembut3. 2 dua model warna paling umum adalah…a. RGB dan MCKYb. BRG dan CMYKc. CMYK dan RGBd. CMYK dan GBRe. CMYK dan BGR4. Warna merah biasanya digunakan untuk menunjukan bahaya, berarti fungsi warna sebagai….a. Alamiahb. isyaratc. identitasd. psikologise. astistik5. Warna campuran kuning dengan merah adalah….a. Ungub. Hijauc. Pinkd. Orangee. Abu – abu6. Dua warna yang dicampur dengan perbandingan yang sama disebut warna….a. Primerb. Sekunderc. Tersierd. Apologuse. Mixer7. Kepanjangan dari RGB adalah….a. Red green boldb. Red green bluec. Red green birud. Random green bluee. Random gold blue8. Warna hijau identik dengan….a. Kuatb. Sangatc. Coold. Sejuke. peringatan9. Mode warna yang memiliki tingkatan warna dari hitam sampai putih disebut..a. Gray scaleb. RGBc. Bitmapd. CMYKe. Lab Color10. Warna di bawah ini termasuk warna primer, kecuali ....a. Merah, Kuning, Birub. Ungu, Oranye, Merah Jambuc. Merah, Hijau, Ungud. Biru, Kuning, Coklate. Hitam, Hijau, KuningB. Essai1. Sebutkan macam-macam warna panas!2. Jelaskan beberapa macam warna dingin!3. Terangkan karakteristik warna panas!4. Terangkan pengertian penerapan warna terhadap kehidupan!5. Uraikanlah tentang warna sebagai pendekatan rasa psikologis!6. Sebutkan dua macam unsur warna dalam dunia desain grafis!7. Mengapa penggunaan warna dapat menyampaikan pesan psikolog dalam desain?8. Jelaskan warna yang dibutuhkan untuk kebutuhan cetak dan printing!9. Jelaskan perbedaan skala warna CMYK dengan GrayScale !10. Bagaimana kebutuhan warna yang digunakan untuk kebutuhan tampilan di layar?JawabanA. Pilihan ganda1. D2. C3. C4. B5. D6. B7. B8. D9. A10. BB. Essai1. Kuning, merah, oranye2. Contoh warna dingin adalah ungu, biru, hijau. Karakternya menghasilkan sensasi Warna panas akan memberi sensasi panas dan Wanrna diketahui daapt memberikan pengaruh terhadap psikologi, emosi serta cara bertindak manusia. Warna juga menjadi bentuk kominikasi yang bisa mengungkapkan pesan secara Warna dapat memberikan kesan perasaan tertentu terhadap yang melihatnya, seperti warna hijau rumput yang memberikan kesan menyegarkan dan warna biru langit memberikan kesan CMYK dan RGB7. Karena warna dapat merangsang frekuensi tertentu pada Warna yang digunakan untuk cetak dan print biasanya menggunakan sistem warna CMYK9. CMYK memiliki empat warna yaitu cyan, magenta, kuning, dan hitam key. Warna CMYK juga bagus untuk cetak dan print. Sedangkan skala gray scale hanya memiliki nuansa warna hitam dan Warna yang digunakan untuk tampilan elektronik seperti televisi dan monitor menggunakan warna RGB.

SyaratPembuatan Pt Omnibus Law. Dalam prosesnya tak ada perbedaan dengan proses pembuatan UU. No29 Tahun 2016 tentang Perubahan Modal Dasar Perseroan Terbatas. Dalam Undang-Undang 40 Tahun 2007 sebelumnya diatur mengenai modal minimal PT yaitu paling sedikit Rp5000000000 lima puluh juta rupiah. Rekam Jejak Pembahasan Omnibus Law

0% found this document useful 0 votes33 views51 pagesOriginal TitleBab 2 Unsur Warna Dalam Desain Grafis 1Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes33 views51 pagesBab 2 Unsur Warna Dalam Desain GrafisOriginal TitleBab 2 Unsur Warna Dalam Desain Grafis 1 You're Reading a Free Preview Pages 9 to 18 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 22 to 41 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 45 to 46 are not shown in this preview.

Warnaapi adalah ukuran kasar seberapa panas itu api. Api warna merah tua panasnya sekitar 600-800° Celsius, api warna oranye-kuning panasnya sekitar 1.100° Celsius dan api putih masih lebih panas, berkisar antara ° Celsius. Api warna biru adalah api yang terpanas, suhunya berkisar antara 1.400-1.650° Celsius.

Warna adalah suatu fenomena alam yang terjadi karena adanya unsur cahaya, objek, dan observer mata atau alat ukur yang kemudian menjadi kesan dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda sehingga menampilkan spektrum warna berdasarkan pengalaman dari indra merupakan unsur cahaya yang dipantulkan oleh sebuah benda dan selanjutnya diinterpretasikan oleh mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007, warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yg dikenainya. Definisi warna secara obyektif atau fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan. Sedangkan definisi secara subyektif atau psikologis merupakan bagian dari pengalaman indra penglihatan. Warna juga diasumsikan sebagai reaksi otak terhadap rangsangan visual terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata retina kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua definisi dan pengertian warna dari beberapa sumber buku Menurut Dameria 2007, warna adalah fenomena yang yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek, dan observer dapat berupa mata ataupun alat ukur.Menurut Sanyoto 2005, warna memiliki definisi secara fisik dan psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan. Menurut Nugraha 2008, warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenai cahaya tersebut. Menurut Prawira 2002, warna adalah suatu fenomena alam yang berupa cahaya dan mengandung warna spektrum atau pelangi dan Warna Menurut Dameria 2007, warna terdiri dari tiga unsur yaitu cahaya, objek, dan observer. Adapun penjelasan unsur-unsur warna tersebut adalah sebagai berikuta. Cahaya Cahaya yang dilihat melalui mata sebenarnya merupakan bagian dari spectrum gelombang elektromagnetik. Seberapa terangnya cahaya dinyatakan dalam color temperature dengan satuan derajat Kelvin. Semakin tinggi nilai color temperature warna akan menghasilkan warna bluish kebiruan dan semakin rendah nilai color temperaturenya akan menghasilkan warna yellowish kekuningan. Sumber cahaya yang berbeda tentu akan memberikan warna yang berbeda pula terhadap objek yang dilihat. Beberapa sumber cahaya yang ada antara lain matahari, lampu bohlam, lampu TL, atau lampu khusus Objek/Benda Objek hanya memantulkan, meneruskan atau menyerap cahaya yang datang mengenainya. Objek dipengaruhi oleh bahan pembentuknya maupun permukaan objek tersebut seperti mengkilap, doft, plastic, metal, textile, cat metalik dan sebagainya. Sebagai contoh, sebuah cahaya yang mengenai sebuah mobil berwarna merah, maka seluruh warna akan diserap oleh mobil kecuali warna merah yang akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata sebagai warna Pengamat observer Untuk melihat suatu warna, tentu harus ada mata. Mata sebagai panca indra mempunyai struktur yang begitu unik dan kompleks di dalamnya antara lain retina, pupil dan reseptor serta komponen lainnya. Panjang gelombang yang diterima oleh mata selanjutnya diteruskan ke otak manusia sebagai memori dan diberi Warna Menurut teori yang dikemukakan oleh Brewster 1831, bahwa warna–warna yang ada di alam terdiri dari empat kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Menurut Nugraha 2008, penjelasan mengenai klasifikasi warna tersebut adalah sebagai berikuta. Warna Primer Warna primer atau warna dasar adalah warna yang tidak berasal dari campuran dari warna-warna lain. Warna primer terdiri dari warna merah, kuning, dan hijau. Sedangkan warna-warna lain terbentuk dari kombinasi warna-warna primer. Secara teknis, warna merah, kuning, dan biru bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning, dan cyan. Oleh karena itu, apabila menyebut merah, kuning, biru sebagai warna pigmen primer, maka merah adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan magenta, sedangkan biru adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan campuran yang dihasilkan, warna primer dibagi menjadi dua jenis, yaitu Campuran warna additif. Yang termasuk di dalam warna primer additif yaitu merah, hijau dan biru. Campuran warna merah dan hijau, menghasilkan warna kuning atau oranye. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa biru kehijau-hijauan, sedangkan campuran merah dan biru menghasilkan nuansa ungu. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu. Jika ketiga warna ini di satu penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB red, green, blue/merah, hijau, biru. Campuran warna subtraktif. Campuran kuning dan biru kehijau-hijauan cyan menghasilkan warna hijau, campuran kuning dengan ungu kemerah-merahan magenta menghasilkan warna merah, sedangkan campuran ungu kemerah-merahan dengan biru kehijau-hijauan menghasilkan warna biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya dicampur secara penuh. Namun, jika dipraktikkan hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecokelatan. Oleh karena itu, sering kali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari biru kehijau-hijauan, ungu kemerah-merahan, dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan kemudian disebut dengan CMYK Cyan, Magenta, Yellow, Black.b. Warna Sekunder Warna sekunder adalah pencampuran warna-warna primer dengan perbandingan 11, misalnya warna jingga adalah hasil pencampuran warna merah dengan kuning, warna hijau adalah campuran warna biru dengan kuning, warna ungu adalah campuran warna merah dengan prinsipnya teori untuk pigmen seharusnya bisa diterapkan untuk warna cat juga. Tetapi cat yang mula-mula dipakai, pencampurannya dilakukan jauh sebelum adanya ilmu pengetahuan warna modern, dan karena pigmen yang tersedia pada masa itu juga terbatas. Khususnya warna pigmen cyan dan magenta alami sulit didapat, oleh karena itu dipakai warna biru dan merah. Dengan demikian sampai saat ini secara luas diajarkan bahwa merah, kuning dan biru adalah warna primer sedangkan jingga/oranye, hijau dan ungu adalah warna Warna Tersier Warna tersier merupakan campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder. Misal warna hijau kekuning-kuningan campuran dari kuning dengan hijau, biru kehijau-hijauan campuran dari warna biru dan hijau, biru violet campuran dari warna biru dengan violet, violet kemerah-merahan campuran dari merah dengan violet, merah jingga campuran dari warna merah dengan jingga, kuning jingga campuran dari warna kuning dengan warna tersier pada awalnya dicetusnya merujuk pada warna-warna netral yang dibuat dengan mencampur tiga warna primer dalam sebuah ruang warna. Ini akan menghasilkan warna putih atau kelabu, dalam sistem warna cahaya adiktif, sedangkan dalam sistem warna subtraktif pada pigmen atau cat akan menghasilkan warna coklat, kelabu dan Warna Netral Warna netral adalah hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 111. Campuran menghasilkan warna putih atau kelabu dalam sistem warna cahaya aditif, sedangkan dalam sistem warna subtraktif pada pigmen atau cat akan menghasilkan coklat, kelabu, atau hitam. Warna netral sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di teori Munsell, bahwa tiga warna utama sebagai dasar dan disebut warna primer, yaitu merah M, kuning K, dan biru B. Apabila warna dua warna primer masing-masing dicampur, maka akan menghasilkan warna kedua atau warna sekunder. Bila warna primer dicampur dengan warna sekunder akan dihasilkan warna ketiga atau warna tersier. Bila antara warna tersier dicampur lagi dengan warna primer dan sekunder akan dihasilkan warna Warna Terdapat beberapa teori yang dijelaskan oleh para ahli, antara lain adalah sebagai berikuta. Teori Newton Pembahasan mengenai keberadaan warna secara ilmiah dimulai dari hasil temuan Sir Isaac Newton yang dimuat dalam bukunya berjudul Optics pada tahun 1704. Newton mengungkapkan bahwa warna itu ada dalam cahaya. Hanya cahaya satu- satunya sumber warna bagi setiap benda. Asumsi yang dikemukakan oleh Newton didasarkan pada penemuannya dalam sebuah eksperimen. Di dalam sebuah ruangan gelap, seberkas cahaya putih matahari diloloskan lewat lubang kecil dan menerpa sebuah prisma. Ternyata cahaya putih matahari yang bagi kita tidak tampak berwarna, oleh prisma tersebut dipecahkan menjadi susunan cahaya berwarna yang tampak di mata sebagai cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, yang kemudian dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya. Jika spektrum cahaya tersebut dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui sebuah prisma, cahaya tersebut kembali menjadi cahaya putih. Jadi, cahaya putih seperti cahaya matahari sesungguhnya merupakan gabungan cahaya berwarna dalam Teori Young dan Helmholtz Thomas Young seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris adalah orang pertama kali memberi dukungan yang masuk akal terhadap pernyataan Newton tentang penglihatan warna. Asumsi Newton tentang penglihatan, cahaya dan keberadaan warna- warna benda diuji kembali. Young membenarkan beberapa asumsi-asumsi Newton, tapi Young menolak pernyataan Newton yang menyatakan bahwa mata memiliki banyak reseptor untuk menerima bermacam warna. Pada tahun 1801 Thomas Young mengemukakan hipotesis bahwa mata manusia hanya memiliki tiga buah reseptor penerima cahaya, yaitu reseptor yang peka terhadap cahaya biru, merah dan hijau. Seluruh penglihatan warna didasarkan pada ketiga reseptor tersebut. Tetapi Young hampir tidak melakukan eksperimen apa pun untuk mendukung ahli penglihatan Jerman Hermann von Helmholtz menghidupkan dan menjelaskan kebenaran teori Young. Hasil usaha bersama ini kemudian terkenal dengan Teori Young-Helmholtz atau Teori Penglihatan Tiga Warna atau Teori Tiga Reseptor. Melalui ketiga reseptor pada retina mata kita dapat melihat semua warna serta membeda- bedakannya. Jika cahaya menimpa benda, maka benda tersebut akan memantulkan satu atau lebih cahaya dalam spektrum. Jika cahaya yang dipantulkan tersebut menimpa mata, maka reseptor-reseptor di retina akan terangsang salah satunya, dua, atau ketiganya sekaligus. Jika cahaya biru sampai ke mata, reseptor yang peka birulah yang terangsang, dan warna yang tampak adalah biru. Jika reseptor hijau yang terangsang, maka warna yang tampak adalah hijau, dan kalau reseptor merah yang terangsang warna yang tampak adalah Teori Maxwell James Clerck Maxwell membuat serangkaian percobaan dengan menggunakan proyektor cahaya dan penapis filter berwarna. 3 buah proyektor yang telah diberi penapis filter warna yang berbeda disorotkan ke layar putih di ruang gelap. Penumpukan dua atau tiga cahaya berwarna ternyata menghasilkan warna cahaya yang lain tidak dikenal dalam pencampuran warna dengan menggunakan tinta/cat/bahan pewarna. Penumpukan pencampuran cahaya hijau dan cahaya merah, misalnya menghasilkan warna kuning. Hasil eksperimen Maxwell menyimpulkan bahwa warna hijau, merah dan biru merupakan warna-warna primer utama dalam pencampuran warna cahaya. Warna primer adalah warna-warna yang tidak dapat dihasilkan lewat pencampuran warna apa pun. Melalui warna-warna primer cahaya ini biru, hijau, dan merah semua warna cahaya dapat dibentuk dan Warna Psikologi warna adalah sebuah sensasi cahaya yang disalurkan ke otak melalui penglihatan. Secara psikologi, penampilan yang paling indah adalah penampilan yang mempunyai warna. Secara mendasar setiap warna memiliki potensi untuk memberikan efek pada seseorang secara mental dan emosional. Penggunaan warna berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang yang akan mempengaruhi tubuh, pikiran, emosi dan keseimbangan dari ketiganya. Membayangkan warna akan menghasilkan getaran dengan frekuensi tertentu jika diarahkan ke pusat-pusat energi tubuh, hal ini dapat menghasilkan berbagai efek psikologis dan ini adalah beberapa warna dan pengaruhnya terhadap sifat dan psikologi manusia Biru. Warna yang selalu dihubungkan dengan langit dan air seperti kehidupan dan kekuatan. Warna ini mempunyai sifat yang dingin, pasif dan tenang. Oleh karena itu, warna ini sangat cocok untuk area yang membutuhkan konsentrasi atau suasana meditasi. Kuning. Sebagai salah satu warna primer, warna kuning merupakan warna yang sangat positif, memiliki efek yang kuat dan dikaitkan dengan kecerdasan serta kepercayaan. Warna ini juga dapat mempengaruhi seseorang dalam mengeliminasi pemikiran negatif dan memberi semangat, sehingga sangat membantu dalam menghadapi rasa takut dan Warna merah mempunyai sifat sebagai pelambang keberanian dan kebahagiaan. Warna ini merupakan warna paling panas dan memiliki gelombang warna paling panjang sehingga cepat tertangkap mata. Itu sebabnya warna merah banyak disenangi anak-anak dan wanita. Oranye. Oranye merupakan warna yang melambangkan persahabatan juga warna yang paling hangat karena memiliki dua energi warna yaitu merah yang panas dan kuning yang lembut. Pada otak manusia, warna ini juga mampu merangsang kreativitas dan daya cipta. Hijau. Hijau adalah warna yang langsung mengasosiasikan pengamatnya akan pemandangan alam. Warna ini mempunyai sifat yang menyejukkan, kesan segar, ringan, dan menyenangkan. Oleh karena itu, hijau sangat tepat untuk merefleksikan kesegaran dan relaksasi. Ungu. Merupakan warna yang unik karena karakternya berubah-ubah tergantung intensitas yang dimilikinya. Warna ungu tua berkarakter misterius, mistis dan angkuh. Sebaliknya, warna ungu muda pastel justru memiliki karakter yang lembut, ringan, dan PustakaAlwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Anne. 2007. Basic Printing Panduan Dasar Cetak untuk Designer dan Industri Grafika. Jakarta Link Match Abdi. 2005. Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta Arti Bumi Ali. 2008. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini. Bandung JILSI Darma. 2002. Warna dan Krativitas Penggunaannya. Bandung ITB. Nantinyasyarat pendaftaran merek tersebut dirangkap 2. Adapun data yang harus diisi di formulir diantaranya adalah : • Nama lengkap pemilik merek, alamat dan kewarganeraan dari pemilik merek jika mengajukan secara perseorangan. • Nama lengkap dan alamat kuasa hukum, jika yang mengajukan melalui kuasa hukum. Teori warna merupakan salah satu pengetahuan umum yang sangat bermanfaat jika dipahami dalam bidang apa pun. Karena warna adalah salah satu unsur benda yang sangat diapresiasi dengan mudah oleh publik. Warna merupakan salah satu emphasis atau point of interest alami dari semua elemen benda yang akan langsung dirasakan keberadaannya. Oleh karena itu, manfaat dan fungsi dari mempelajarinya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Mempelajarinya akan membuka berbagai ruang gerak baru dalam proses kreasi. Saking kuatnya unsur warna, dalam kacamata bidang studi seni dan desain warna dianggap distraktif. Sehingga teori warna biasanya diperkenalkan belakangan. Program studi seni lukis biasanya akan memperkenalkan warna setelah pelajar mempelajari berbagai unsur lain, utamanya unsur gelap-terang/value. Karena mempelajari warna terlebih dahulu biasanya akan mengurangi pemahan pelajar terhadap unsur gelap-terang. Teori warna di sini mengungkap proses terjadinya warna. Mengungkap proses terjadinya warna akan memberi perspektif baru bagi kita dalam mengapresiasi warna. Teori warna yang biasa digunakan pada studi desain dan seni rupa color harmony, dimensi warna, dll dapat disimak di sini Perpaduan Warna Harmonis menggunakan Teori Warna & Seni Pengertian Warna Pengertian warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenai cahaya tersebut. Benda yang dipantuli cahaya mengabsorsi sebagian atau seluruh warna yang memantul. Sehingga pada saat hanya warna merah yang dipantulkan dan warna lain diabsorsi, maka benda tersebut menjadi warna merah. Dalam kacamata seni rupa dan desain, pengertian warna menurut Prawira adalah “Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual yang lain” Sulasmi Darma Prawira, 1989, hlm. 4. Lebih lanjut lagi, Sadjiman Ebdi Sanyoto 2005, hlm. 9 mendefinisikan warna secara fisik dan psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Terdapat tiga elemen yang penting dari pengertian warna. Unsur tersebut ialah benda, mata dan unsur cahaya. Secara umum, pengertian warna dapat didefinisikan sebagai unsur cahaya yang dipantulkan oleh sebuah benda. Kemudian diintrepetasikan oleh mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut. Selain itu permukaan benda yang dipantuli cahaya juga dapat dipengaruhi oleh pigmen warna, baik secara alami maupun rekaan manusia cat. Sudut Pandang Warna Menurut Sanyoto “Warna dibagi menjadi dua menurut asal kejadian warna, yaitu warna additive dan subtractive” Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2005, hlm. 17–19. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spektrum. Sedangkan warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen. Kejadian warna tersebut diperkuat dengan hasil temuan Newton Sulasmi Darma Prawira, 1989 26 yang mengungkapkan bahwa warna adalah fenomena alam berupa cahaya yang mengandung warna spektrum atau pelangi dan pigmen. Menurut Prawira 1989, hlm. 31, pigmen adalah pewarna yang larut dalam cairan pelarut. Warna adalah sesuatu yang tampak biasa saja di masa ini. Kita dapat melihat warna dimana saja dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan masa kini, di masa lalu warna sangatlah langka. Terutama warna biru, ketika satu-satunya bahan organik yang dapat membuat pigmen tersebut adalah kerang yang sangat langka. Di masa itu belum ada yang mengerti bagaimana warna terbentuk. Sistematika pengelompokan warna juga masih belum ditemukan. Masih hanya berdasarkan pada apa yang dilihat dan dirasakan semata. Baru pada masa Newtonian, misteri warna terpecahkan. Sir Isaac Newton adalah pionir yang telah berhasil menguak proses terbentuknya warna secara ilmiah. Sebelum menuju proses pembentukan warna Newton, ada baiknya kita menelusuri terlebih dahulu proses pemikir lain yang telah mencoba dan gagal mengungkap misterinya. Teori Warna Pra Newton Pengertian warna di masa ini sebetulnya sudah tidak relevan. Namun dapat menjadi pembelajaran bagaimana pemikir di masa lalu mencoba untuk menguak misteri warna. Aristoteles berpendapat bahwa terang dan gelap bila berpadu akan menghasilkan warna. Bahkan pemikir hebat seperti Aristoteles saja terkecoh oleh gelap-terang. Lagi-lagi menjelaskan bahwa mempelajari gelap-terang sebelum warna sangatlah penting. Lingkaran Warna AristotelesFrancois d’Aguilon’s 1613 mencetuskan teori percampuran warna. Dalam teorinya warna putih dan hitam adalah warna primer, merah, kuning dan biru adalah warna dengan kedudukan yang tinggi. Disini juga dapat dicermati bahwa pendapatnya mengenai hitam dan putih adalah warna masih terbelenggu oleh kebiasan gelap-terang dan warna. Hitam dan putih bukanlah warna, melainkan varian dari gelap dan terang value. Teori Warna Francois D’agulion’sTeori Warna Newton 1642-1727 Pembahasan mengenai keberadaan warna secara ilmiah dimulai dari temuan Sir Isaac Newton yang dijelaskan dalam bukunya “Optics”1704. Dia mengungkapkan bahwa warna itu terdapat dalam cahaya. Cahayalah yang menjadi sumber warna bagi setiap benda. Asumsi tersebut didasarkan pada penemuannya dalam sebuah eksperimen. Dalam sebuah ruang gelap, seberkas cahaya putih matahari disorotkan melalui lubang kecil dan menerpa sebuah prisma. Ternyata cahaya putih matahari yang tampak tidak berwarna bagi mata kita itu sebetulnya berwarna, ketika dipecahkan oleh prisma menjadi susunan cahaya berwarna yang tampak sebagai cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Susunan tersebut kemudian dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya. Jika spektrum cahaya tersebut dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui sebuah prisma, cahaya itu kembali menjadi cahaya putih. Dengan demikian, cahaya putih tersebut sesungguhnya adalah gabungan cahaya berwarna di dalam spektrum. Spektrum warna pada prisma, Contoh eksperimen warna NewtonBerdasarkan eksperimen itu, newton menyimpulkan bahwa benda-benda sama sekali tidak berwarna tanpa ada cahaya yang menyentuhnya. Sebuah benda tampak kuning karena fotoreseptor penangkap/penerima cahaya pada mata manusia yang menangkap cahaya hijau yang dipantulkan oleh benda tersebut. Apel tampak merah bukan karena apel tersebut berwarna merah, tetapi karena apel tersebut hanya memantulkan cahaya merah dan menyerap warna cahaya lainnya dalam spektrum. Lingkaran Warna Newton yang belum sempurna. Lingkaran warna yang telah disempurnakan oleh Brewster dapat dilihat disini Perpaduan Warna Harmonis menggunakan Teori Warna & SeniCahaya yang dipantulkan oleh apel hanya cahaya merah, cahaya lainnya diserap. Maka warna yang tampak pada pengamat adalah merah. Benda berwarna putih karena benda tersebut memantulkan semua cahaya spektrum yang menimpanya dan tidak satupun diserapnya. Sebuah benda tampak menjadi hitam jika benda tersebut menyerap semua unsur warna cahaya dalam spektrum dan tidak satu pun dipantulkan atau benda tersebut kurang mendapatkan cahaya. Cahaya adalah satu-satunya sumber warna. Benda-benda yang tampak berwarna semuanya hanyalah pemantul, penyerap dan penerus warna-warna dalam cahaya. Maka dari itu, saat kita memberi warna pada suatu benda istilah lebih tepatnya adalah kita memanipulasi daya pantul dan daya serap dari benda tersebut melalui pigmen. Teori Warna Young 1801 dan Helmholtz 1850 Thomas Young adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris yang pertama kali memberi dukungan yang masuk akal terhadap pernyataan Newton tentang teori warna. Asumsi Sir Isaac Newton tentang penglihatan, cahaya dan keberadaan warna-warna benda diuji kembali. Young membenarkan beberapa asumsi- asumsi Newton, namun Young menolak pernyataan Newton yang menyatakan bahwa mata memiliki banyak reseptor untuk menerima bermacam varian warna. Tahun 1801 Thomas Young mengemukakan hipotesa bahwa mata manusia hanya memiliki tiga reseptor penerima cahaya, yaitu reseptor yang peka terhadap cahaya biru, merah dan hijau. Seluruh penglihatan warna didasarkan pada tiga reseptor tersebut. Sayangnya Young hampir tidak melakukan eksperimen apapun untuk membuktikan pernyataannya. Seorang ahli optik Jerman Hermann von Helmholtz menjelaskan dan menghidupkan kembali kebenaran hipotesa Young. Hasil usaha bersama itu kemudian terkenal dengan “Teori Young-Helmholtz” atau “Teori Penglihatan Tiga Warna”. Teori tersebut juga biasa disebut “Teori Tiga Reseptor”. Melalui ketiga reseptor, kita dapat melihat semua varian warna dan membeda- bedakannya. Jika cahaya menimpa benda, maka benda tersebut akan memantulkan salah satu atau lebih cahaya yang ada di dalam spektrum. Ketika cahaya yang dipantulkan tersebut sampai ke mata, maka reseptor- reseptor pada mata akan terangsang. Bisa jadi hanya salah satunya, dua, atau ketiganya sekaligus. Jika cahaya biru sampai ke mata, maka reseptor yang peka terhadap birulah yang akan terangsang, sehingga warna yang tampak adalah biru. Jika reseptor hijau yang terangsang, maka warna hijau yang tampak, dan saat reseptor merah yang terangsang maka warna yang tampak adalah merah. Eksperimen Warna James Clerck Maxwell 1855-1861 Penemuan Young dan Helmholtz telah membuktikan bahwa terdapat hubungan antar warna cahaya yang datang ke mata dengan warna yang diterima oleh otak. Hal itu merupakan dukungan awal terhadap asumsi Newton mengenai cahaya dan warna-warna benda. Teori Newton menyatakan bahwa benda yang tampak berwarna sebetulnya hanyalah penerima, penyerap, dan penerus warna cahaya yang ada dalam spektrum. James Clerck Maxwell membentuk srangkaian percobaan dengan menggunakan proyektor dan penapis filter cahaya berwarna. Tiga buah proyektor yang telah diberi filter warna yang berbeda disorotkan ke layar putih dalam ruang gelap. Penumpukkan dua atau tiga cahaya berwarna ternyata menghasilkan warna yang lain. Misalnya penumpukan cahaya hijau dan merah menghasilkan warna kuning. Hasil experimen Maxwell menyimpulkan bahwa warna merah, hijau dan biru merupakan warna- warna primer primary color dalam pencampuran warna cahaya. Warna primer adalah warna- warna yang tidak dapat dihasilkan melalui pencampuran warna apapun. Sementara melalui warna- warna primer ini, semua warna lainnya dapat diciptakan. Hasil eksperimen tiga proyektor yang didemonstrasikan Maxwell dapat ditunjukan dengan gambar berikut ini Model Warna RGB AditifWarna Cahaya Aditif Eksperimen Maxwell merupakan model yang sangat bagus untuk memudahkan pemahaman kita tentang bagaimana reseptor mata menangkap cahaya, sehingga memberikan penglihatan berwarna di otak. Namun pencampuran warna pada cahaya dan bahan pewarna pigmen/cat menunjukkan gejala yang berbeda. Meskipun begitu kita tetap dapat memperkirakan adanya hubungan yang terkait satu sama lain. Warna kuning dalam cahaya ternyata dapat dihasilkan dengan menambahkan warna cahaya hijau pada cahaya merah. Cara memproduksi warna cahaya baru dengan mencampurkan dua atau lebih warna cahaya disebut pencampuran warna secara aditif penambahan. Pencampuran warna secara aditif hanya dapat dipergunakan dalam pencampuran warna cahaya, hasilnya berbeda dengan warna bahan/pigmen. Warna Bahan Substraktif Sementara itu pencampuran warna bahan/pigmen tidak mengalami gejala yang sama. Karena pada hakikatnya saat kita mewarnai benda dengan cat yang sebenarnya terjadi adalah kita sedang mengatur daya pantul dan absorsi warna pada benda tersebut. Warna tetap dihasilkan oleh cahaya yang memantul pada benda yang diberi cat. Warna merah dihasilkan dengan mencampur warna primer magenta hue merah dan kuning hue hijau. Mencampurkan dua atau lebih cat warna pada sebetulnya adalah mengurangi intensitas dan jenis warna cahaya yang terpantul oleh cat tersebut. Pencampuran warna melalui bahan cat seperti ini kemudian disebut dengan pencampuran warna secara substraktif pengurangan. Model Warna CMYK substraktifReferensi Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-dasar Tata Rupa & Desain. Yogyakarta Arti Bumi Intaran. Prawira, Sulasmi Darma. 1989. Warna sebagai salah satu unsur seni & desain. Jakarta P2LPTK. Departement of Art, Benson, 9rDaa.
  • 184piux7lk.pages.dev/266
  • 184piux7lk.pages.dev/324
  • 184piux7lk.pages.dev/132
  • 184piux7lk.pages.dev/89
  • 184piux7lk.pages.dev/222
  • 184piux7lk.pages.dev/46
  • 184piux7lk.pages.dev/124
  • 184piux7lk.pages.dev/235
  • 184piux7lk.pages.dev/277
  • 3 syarat terjadinya warna adalah